Ikuti Kami

Masyarakat Kudus Diminta Pertahankan Sikap Gotong Royong

Jangan sampai sikap gotong-royong, toleransi dan sikap saling tenggang rasa tergerus oleh kemajuan teknologi.

Masyarakat Kudus Diminta Pertahankan Sikap Gotong Royong
Anggota Komisi VII DPR RI Daryatmo Mardiyanto

Kudus, Gesuri.id - Masyarakat di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, diminta untuk tetap mempertahankan sikap gotong-royong yang sudah berkembang sejak lama dan merupakan sarinya Pancasila.

Demikian disampaikan anggota MPR RI Daryatmo Mardiyanto di sela-sela penyerapan aspirasi masyarakat dan pemantapan ideologi Pancasila di aula Futsal United Kudus, Kamis (29/11).

Baca: Daryatmo Usulkan Hal Ini Agar Petani Bawang Merah Tak Merugi

"Jangan sampai sikap gotong-royong, toleransi dan sikap saling tenggang rasa tergerus oleh kemajuan teknologi," ujarnya.

Hadir pada acara tersebut ratusan masyarakat Kudus dari berbagai latar belakang, mulai dari petani, guru, pandai besi serta profesi lain yang tergabung dalam Rejo Semut Ireng. Ia menilai selama ini masyarakat lapisan menengah bawah masih melestarikan sikap gotong-royong karena dalam kehidupan sehari-harinya selalu dipraktikkan.

"Upaya kami untuk merawat praktik nilai-nilai Pancasila di tingkat masyarakat agar tetap hidup dan berkembang salah satunya dengan pemantapan ideologi Pancasila seperti sekarang ini," ujarnya.

Menurut dia sikap masyarakat di Kabupaten Kudus yang bergotong-royong menghijaukan kembali lingkungan yang tandus juga salah satu implementasi dari nilai Pancasila.

Bahkan, lanjut dia, masyarakat di Kabupaten Kudus, khususnya di Kecamatan Jekulo yang berniat menghijaukan kembali kawasan Pegunungan Patiayam patut didukung karena nantinya tentu memberikan manfaat kepada masyarakat luas.

Pada kesempatan, Daryatmo Mardiyanto yang merupakan politisi dari PDI Perjuangan itu juga menyosialisasikan empat pilar kebangsaan (Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika).

Dengan gaya khasnya, dia selalu mengajak masyarakat untuk ikut membaca isi dari buku tentang empat pilar kebangsaan tersebut agar benar-benar memahaminya.

"Pancasila perlu dihafal yang bertujuan untuk internalisasi, demikian halnya UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika," ujarnya.

Ia mengingatkan bahwa Bangsa Indonesia bertumpu di atas keanekaragaman, sehingga ketika ada pengingkaran terhadap Bhinneka Tunggal Ika tentu akan memunculkan penolakan.

Demikian halnya, kata dia, penyeragaman juga akan memunculkan penolakan.
Hendi Pastikan Perbaikan Akses Relokasi PKL
Semarang, Gesuri.id - Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi memastikan perbaikan akses menuju tempat relokasi pedagang kaki lima (PKL) Barito di kawasan Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT) Semarang.

"Saya apresiasi 'sedulur-sedulur' PKL sudah mau membangun kios," katanya, saat "boyongan" PKL Karangtempel dari bantaran Sungai Banjir Kanal Timur (BKT) yang akrab disebut kawasan Barito Semarang, Kamis (29/11).

Menurut dia, sekarang ini Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Semarang masih melakukan pengaspalan untuk akses jalan menuju relokasi tersebut sehingga bisa memperlancar kegiatan perdagangan.

Hendi, sapaan akrab politisi PDI Perjuangan itu mengakui masih adanya kekurangan, seperti ketersediaan listrik, air bersih, dan sebagainya, tetapi sesegera mungkin akan dipenuhi karena sangat bersifat pokok.

"Untuk penganggarannya, kami pastikan di anggaran (APBD Kota Semarang, red.) 2019. Kalau konsepnya mandiri 100 persen dari PKL Barito Karya Mandiri," kata orang nomor satu di Kota Semarang itu.

Pemerintah pusat melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengerjakan proyek normalisasi Sungai BKT untuk penanggulagan rob dan banjir di wilayah Semarang.

Seiring dengan itu, ribuan PKL yang selama ini menempati bantaran Sungai BKT Semarang harus direlokasi yang telah ditentukan di sejumlah titik, seperti kawasan MAJT dan Pasar Klithikan Penggaron.

Pasar Klithikan Penggaron atau disebut juga Pasar Barito Baru kini sudah mulai banyak ditempati PKL dari bantaran Sungai BKT, termasuk sebagian PKL Karangtempel yang baru saja melakukan "boyongan".

Sebagian PKL Karangtempel lainnya ditempatkan di kawasan MAJT Semarang yang berdekatan dengan Lapak Sementara Pasar Johar yang menjadi tempat relokasi pedagang Pasar Johar pascakebakaran.

Sementara itu, Kepala Dinas Perdagangan Kota Semarang Fajar Purwoto menargetkan relokasi PKL dari bantaran Sungai BKT bisa rampung secara keseluruhan pada pertengahan Desember 2018.

Baca: Daryatmo Dorong Penguatan Program Infrastruktur Hijau

Ia berterima kasih kepada para pedagang yang dengan kesadarannya bersedia pindah ke tempat relokasi yang sudah disediakan sehingga memperlancar proyek normalisasi sungai yang tengah dikerjakan.

Dari pemerintah, kata dia, menyediakan lahan untuk relokasi bagi para PKL, termasuk infrastruktur pendukungnya, sementara pembangunan lapak dan kios dilakukan secara swadaya oleh para pedagang.

"Pertengahan Desember nanti sudah selesai semua (relokasi PKL, red.). Ini Karangtempel, PKL Bugangan dan Rejosari juga sudah siap pindah," katanya.

Quote