Ikuti Kami

Menkop dan UKM Ingin Pengusaha Alat Musik Perluas Pasar

Menkop dan UKM mengajak masyarakat dan para pecinta musik untuk berbelanja alat musik buatan para produsen lokal karena baik kualitasnya.

Menkop dan UKM Ingin Pengusaha Alat Musik Perluas Pasar
Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Mekop dan UKM) Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga.

Jakarta, Gesuri.id - Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Mekop dan UKM) Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga ingin para pelaku UKM dan produsen alat musik lokal bisa memperluas pangsa pasarnya di Indonesia.

Menteri Puspayoga di Jakarta, Minggu (21/10), secara khusus mengajak masyarakat dan para pecinta musik untuk berbelanja alat musik buatan para produsen lokal karena kualitasnya sudah banyak yang berstandar internasional.

Baca: Desa Kunir di Lumajang Ditargetkan Jadi Wisata Edukasi

"Ini bagus dan layak untuk diapresiasi, banyak yang belum tahu kalau alat musik lokal kita kualitasnya sudah standar internasional jadi tidak kalah dengan alat musik impor," kata Puspayoga.

Pihaknya sendiri mendukung pengembangan promosi dan pasar alat musik lokal melalui ajang Ajang Smesco Music Expo 2018 yang digelar di Gedung Smesco Jakarta pada 19-21 Oktober 2018. Ajang Smesco Music Expo 2018 itu menghadirkan puluhan alat musik lokal berkualitas ekspor.

Mantan Wakil Gubernur Bali itu bahkan tak ragu membeli alat musik gitar merek Cetta, signature series keluaran JRX Sid.

Ia sempat memainkannya sesaat dan tampak puas dengan suara yang dihasilkan dari alat musik yang kemudian dibelinya itu.

Baca: Legislator Dorong Pelaku UMKM Patenkan HAKI Produk

Erick salah satu produsen alat musik lokal yang turut berpameran dalam ajang tersebut mengatakan ajang Smesco Music Expo 2018 yang melibatkan kurang lebih 35 produsen alat musik dan aksesoris lokal sangat membantu produsen lokal yang selama ini kesulitan mendapatkan akses promosi dan pemasaran.

"Acara ini sangat bagus karena mendukung produk lokal, jadi ada sarana untuk mendukung produk-produk kami karena selama ini banyak yang tidak tahu cara berpromosi, dan melalui acara ini jadi ada promosi," katanya.

Erick sendiri menampilkan berbagai produk alat musik lokal mulai dari gitar elektrik, gitar akustik, ampli gitar, perkusi, tabot, drum dan aksesoris gitar, hingga sound system.

Menurut Erick, alat musik lokal perlu didukung sebagai bagian dari upaya edukasi musik kepada masyarakat.

Ia berpendapat keterjangkauan harga-harga produk alat musik akan memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk mendapatkan alat musik dengan harga yang lebih murah tapi memiliki kualitas yang setara dengan impor.

"Pasar kita selama ini lebih ke distribusi ke toko-toko kecil di daerah, jadi mulai yang menengah karena kita kan produk lokal jadi kita pasarnya menengah ke bawah dalam arti harga harus kita press murah tapi dapat kualitas kurang lebih sama impor," katanya.

Jadi menurut dia, masyarakat bisa belajar musik tanpa harus membayar mahal karena peralatan yang mahal.

Ia bersama puluhan UKM dari Bandung, Bali, Tangerang, dan Surabaya bekerja sama untuk memproduksi dan membranding produk alat musik lokal.

Erick berharap melalui Smesco Music Expo para produsen alat musik memiliki sarana dan wadah potensi yang ada di dunia permusikan Tanah Air.

Baca: Ara Pastikan Pertemuan IMF dan Bank Dunia Bermanfaat bagi RI

Selain pameran, Smesco Music Expo 2018 di juga menggelar sejumlah kegiatan di antaranya festival musik, kompetisi band akustik, workshop, klinik pelatihan, bintang tamu artis, lomba-lomba, festival kuliner, kompetisi bermain gitar, "lipsync battle", pojok foto, dan lain-lain.

Ajang itu juga dirangkai dengan "business audience" yaitu pertemuan bisnis antara musisi, pengusaha di bidang musik dan alat-alat musik, lembaga musik, produk-produk dan aksesoris musik, komunitas pecinta musik, maupun fasilitator para pengusaha dalam bidang musik.

Ada juga penampilan seni dari Kojek Rap Betawi, Stereowall, Privatenumber, dan Foursecound. Kegiatan lainnya, program CSR dalam bentuk penggalangan dana kemanusiaan bagi korban tsunami dan gempa Donggala-Palu, Sulawesi Tengah.

Acara yang digagas oleh Komunitas Bangga Jakarta (BaJak), Komunitas IBP (Indonesian Bass Player), dan didukung oleh komunitas-komunitas musik di Jabodetabek. Dana yang terkumpul akan disalurkan melalui Yayasan Peduli Anak Indonesia (PENA).

Baca: Koster Harap Akurindo Perkuat UMKM di Bali

Bahkan, beberapa stand juga mengadakan workshop misalnya cara melukis batik pada alat musik gitar, yaitu oleh G & G Guitars dari Yogyakarta.

Tema workshop lainnya mengenai manajemen pemasaran, manajemen produksi, manajemen SDM, juga masalah perpajakan, hak kekayaan intelektual (HaKI), hingga sosialisasi kredit usaha rakyat (KUR).

Untuk meramaikan event ini, LLP-KUKM mengundang musisi, grup band, sekolah menengah, komunitas musik, kampus-kampus, dan sekolah.

Quote