Ikuti Kami

Muklis Desak Pemerintah Ciptakan Bibit Unggul Kopi

Karena saat ini tingkat produktivitas biji kopi masih rendah dan tidak bisa dijadikan tumpuan hidup

Muklis Desak Pemerintah Ciptakan Bibit Unggul Kopi
Anggota DPR RI Mukhlis Basri.

Lampung, Gesuri.id – Anggota DPR RI Mukhlis Basri meminta pemerintah melakukan riset yang mendalam terkait bibit kopi yang unggul.

Karena saat ini tingkat produktivitas biji kopi masih rendah dan tidak bisa dijadikan tumpuan hidup.

Baca: Angkat Kopi Nusantara, Katon Bagaskara Bantu Produksi Petani

“Saat ini petani kopi belum sejahtera. Hal itu akibat berbagai hal, di antaranya jumlah produktivitas yang masih sangat rendah. Petani kopi hanya menghasilkan 1—4 ton/hektare/tahun. Apabila diasumsikan dengan harga jual Rp18 ribu/kg, masih sangat rendah dari kebutuhan hidup layak,” kata Mukhlis di Lampung, Rabu (11/3).

“Pemerintah harus bekerja sama dengan perguruan tinggi dalam membudidayakan bibit unggul. Bibit yang disediakan tidak harus impor dari Vietnam atau Brasil. Gunakan saja bibit lokal yang telah melalui proses uji coba oleh perguruan tinggi,” tambah anggota DPR Fraksi PDI Perjuangan tersebut.

Dia menambahkan rendahnya hasil panen kopi, terutama di Lampung, sangat dipengaruhi iklim karena apabila musim kemarau hasil akan lebih baik. Namun, sebaliknya apabila musim hujan hasil panen akan menurun.

“Saya ini petani kopi, jadi paham betul kondisi yang dialami petani. Oleh sebab itu, salah satu upaya pemerintah ada menghasilkan bibit yang cocok untuk semua musim, apalagi saat ini kebun kopi masyarakat sebagian besar tanaman tua yang sudah turun temurun,” ujarnya.

Anggota Komisi I DPR itu menekankan tidak kalah pentingnya adalah pendampingan tenaga profesional kepada petani. Sedangkan yang terjadi saat kebalikannya karena banyak penyuluh pertanian lapangan (PPL) alih tugas.

“Faktanya di lapangan banyak PPL yang jadi lurah, camat bahkan kepala dinas. Untuk itu ke depan alih tugas tersebut tidak ada lagi karena petani sangat butuh pendampingan dari PPL tentang bagaimana memilih bibit unggul, perawatan tanaman, dan membasmi hama yang banyak dikeluhkan,” katanya.

Dia juga menyampaikan secara kualitas kopi robusta Lampung tidak kalah dengan kopi dari daerah lain. Hal itu dibukti  kopi robusta Lampung Barat telah diakui negara luar. 

Baca: Ansy Lema Ungkap Lima Masalah Agroforestry Kopi

Bahkan, masuk 10 besar terbaik pada ajang kopi Speciality Indonesia dengan score cupping 88,38 untuk meraih penghargaan Bronze Gourmet pada ajang penghargaan AVPA Gourmet Product Paris 2018 pada kategori roastery D’Lampung dengan sampel kopi robusta petani Lambar.

“Secara kualitas dan rasa kopi robusta Lampung secara umum dan khususnya Lampung Barat tidak kalah dengan kopi dari daerah lain karena mampu meraih predikat terbaik pada ajang tingkat internasional. Tetapi kenapa petani kopi belum sejahtera, itulah menjadi tugas pemerintah mencarikan solusi terbaik. Ingat kopi, ingat Lampung Barat,” katanya.

Quote