Ikuti Kami

Narkoba di Lapas, Masinton Minta Petugas Lebih Berani

Masinton meminta petugas terkait berani mengungkapkan siapa bandar yang berani mengedarkan narkotika di dalam lembaga pemasyarakat (lapas). 

Narkoba di Lapas, Masinton Minta Petugas Lebih Berani
Anggota Komisi III DPR RI Masinton Pasaribu.

Medan, Gesuri.id - Anggota Komisi III DPR RI Masinton Pasaribu meminta petugas terkait berani mengungkapkan siapa bandar yang berani mengedarkan narkotika di dalam lembaga pemasyarakat (lapas). 

"Petugas harus melakukan monitor di dalam lapas itu. Siapa saja bandar yang dapat mengendalikan narkoba dari dalam lapas. Karena akhir-akhir ini banyak kita terima informasi banyaknya peredaran narkotika di dalam lapas dan peredaran narkotika juga dilakukan dari dalam lapas," kata Masinton di Medan, beberapa waktu lalu.

Baca: Risma Suntik Semangat ke Ribuan Pelajar Program Kejar Paket

Dia kemudian menyebut peredaran narkotika di Sumatera Utara sudah taraf lampu merah atau mengkhawatirkan. Menurut dia, nyaris di setiap daerah sudah beredar narkotika.

Pemerintah bersama dengan kepolisian dan Badan Narkotika Nasional (BNN) harus serius menanganinya. 

"Tim harus serius, misalnya pemerintah, kepolisian dan BNN, upayakan semua serius, peredaran narkotika di Sumut sudah taraf lampu merah, sangat mengkhawatirkan," kata anggota DPR dari Fraksi PDI Perjuangan itu.

Selain adanya barang masuk dari luar Sumut, adanya produksi narkotika juga ada di Sumut

Menurut dia, tim gabungan yang terdiri dari kepolisian, BNN provinisi maupun kabupaten dan kota di Sumatera Utara, bersama dengan TNI Angkatan Laut perlu meningkatkan pengawasan maupun patroli di jalur perairan.

"Peningkatan pengawasan itu sangat perlu. Melakukan peningkatkan patroli, terutama di jalur Selat Malaka dan wilayah perbatasan, lakukan secara terus-menerus agar peredaran narkoba bisa diantisipasi," ucap Masinton.

Baca: Andreas Soroti Rawannya Potensi Penyelundupan di Batam

Selain itu, kepolisian dan BNN harus melakukan identifikasi dan pemetaan, di mana titik rawan dan jalur masuk narkotika, baik itu di daerah pantai atau perairan di wilayah Sumatera Utara.

"Perbatasan dari Aceh dan provinsi lainnya harus dijaga. Kemudian, yang sangat dikhawatirkan, selain adanya barang masuk dari luar Sumut, adanya produksi narkotika juga ada di Sumut, artinya itu yang harus dicari tahu," ungkapnya.

Quote