Ikuti Kami

Nasib Sekolah Swasta, Andreas Hugo Usulkan Bentuk Panja 

Permasalahan yang dialami sekolah swasta di Indonesia perlu disikapi serius.  

Nasib Sekolah Swasta, Andreas Hugo Usulkan Bentuk Panja 
Anggota Komisi X DPR Andreas Hugo Pareira. (Foto: Elva Nurrul Prastiwi)

Jakarta, Gesuri.id - Anggota Komisi X DPR Andreas Hugo Pareira mengusulkan Komisi X DPR membentuk panitia kerja (Panja) khusus membahas permasalahan sekolah swasta.

Ia menekankan permasalahan yang dialami sekolah swasta di Indonesia perlu disikapi serius.  

Baca: Andreas: Kebijakan Nadiem Sederhana Tapi Sangat Revolusioner
 
"Secara konkrit saya usul ini jadi perhatian serius. Kita harus membuat panja, berkaitan dengan keberadaan swasta ini," kata Andreas dalam Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) di Komisi X DPR melalui konferensi video, Kamis (18/6).
 
Menurut Andreas, Panja diperlukan agar DPR bisa menggali lebih detil permasalahan sekolah swasta. Panja juga bisa menghasilkan keputusan berupa rekomendasi untuk dijalankan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).

"Apa yang jadi usulan ini akan dibahas mendalam, serius dan tinjau lapangan untuk memberi rekomendasi akurat ke Kemendikbud," ucap legislator PDI Perjuangan itu.
 
Andreas juga mendorong Kemendikbud membuat Direktorat Sekolah Swasta. Hal ini agar pendidikan swasta juga tak luput dari arah kebijakan di Kemendikbud.Menurutnya, pendidikan swasta saat ini kurang mendapat perhatian.
 
"Perlu direktorat khusus untuk mengurus swasta agar tidak menjadi ada rasa ketidakadilan dalam mengambil kebijakan pendidikan," ujarnya.

Baca: Andreas Sebut Panduan Sekolah Selain di Zona Hijau Mendesak
 
Andreas menyebut DPR siap apabila harus mengkaji beberapa masukan dari pihak terkait. Bahkan riset lapangan pun harus dilakukan.
 
Sebelumnya, Badan Musyawarah Perguruan Swasta (BMPS) membeberkan sejumlah permasalahan sekolah swasta saat rapat dengan Komisi X DPR. Ketua BMPS, Saur Pandjaitan pun menyatakan pendidikan Swasta saat ini kehilangan arah, dan meminta Kemendikbud membentuk direktorat khusus sekolah swasta.
 
"Kami merasa swasta ini imamnya tidak ada. Saat ada sejumlah regulasi dari pemerintah pusat maupun daerah, kami merasa kurang diperhatikan," kata Saur.

Quote