Asmat, Gesuri.id - Bupati Kabupaten Asmat Elisa Kambu meminta para guru untuk tetap peduli dan inovatif dalam dunia pendidikan di Asmat.
“Saya melihat kondisi pendidikan tidak efektif terutama sikap guru yang belum maksimal peduli dan inovatif untuk membangun generasi muda di tanah Asmat,” ujarnya, di Konferensi PGRI Asmat di Aula Wiyata Mandala Agats, Sabtu (5/3).
Baca Kata Sekjen Hasto Soal Klaim Luhut Tentang Penundaan Pemilu
Untuk itu, semua harus diparbaiki. Semua harus sepaham dan memahami betul strategi yang baik untuk mengelola dunia pendidikan di tanah Asmat. Terlebih di setiap kampung dan distrik memiliki kondisi karakteristik berbeda-beda.
"Kita harus lebih optimal hadirkan nuansa pendidikan sesuai ciri khas budaya lokal,” kata Bupati.
Contohnya, kata Elisa, generasi muda di Kota Agats berbeda pemikirannya dengan di kampung setempat.
"Hal-hal kecil ini harus dipahami oleh tenaga pendidik atau para guru, sehingga dunia pendidikan bisa terjamah di seluruh pelosok Asmat,” harapnya.
Maka itu, guru-guru dimohon lebih profesional, peduli dan inovatif.
Apalagi , dimasa pandemi Covid-19 ini, kinerja guru-guru pengajar agak terbatas dan harus mematuhi protokol kesehatan.
Ia berharap, konferensi PGRI di Asmat tahun 2022 bisa menghasilkan kepengurusan yang baik bagi lembaga PGRI di Asmat.
Baca Banteng Papua: Dana Desa Bukan Gaji Kedua Kepala Kampung
"Mari kita satukan presepsi memulai dunia pendidikan dari kampung demi keberhasilan generasi muda di Asmat kedepan,” ajak Bupati.
Hadir dalam pembukaan Konferensi Kerja Kabupaten PGRI Asmat Tahun 2022 diantaranya, Kadis Pendidikan Asmat Barbalina Toisuta, Ketua PGRI Asmat Robertus Wandu Umba, serta kepala OPD, pengurus PGRI, tokoh masyarakat dan undangan terkait. Dilansir dari seputarpapuacom.
