Ikuti Kami

Pelayanan Publik, Pemprov Bali Targetkan ‘Zero Complaint’

Koster menegaskan akan komitmen untuk berupaya memberikan pelayanan publik yang 'zero complaint'. 

Pelayanan Publik, Pemprov Bali Targetkan ‘Zero Complaint’
Gubernur Wayan Koster.

Denpasar, Gesuri.id - Gubernur Wayan Koster menegaskan akan komitmen untuk berupaya memberikan pelayanan publik yang zero complaint

“Biasanya, apa yang saya lakukan dikonsultasikan dulu, diskusi dulu secara administratif, bagaimana ketaatan terhadap peraturan dan kualitas pelayanan,” ujar Koster di Denpasar, Jumat (15/2).

Baca: Ombudsman Puji Kebijakan Ramah Lingkungan Koster

Menurut Koster, dalam visi misinya sudah ditetapkan lima program prioritas. Pertama, masalah pangan, sandang, papan. Kedua, kesehatan dan pendidikan. Ketiga, jaminan sosial dan tenaga kerja. Keempat, adat, agama, tradisi, seni, dan budaya. Kelima, pariwisata. 

Untuk mencapai sasaran-sasaran tersebut, Koster akan membuat beberapa program, peraturan, dan standarisasi untuk menjamin pelayanan publik yang baik bagi masyarakat. 

Misalnya, untuk menjamin keamanan pangan, pihaknya akan bekerjasama dengan BPOM. Sedangkan dari sisi lingkungan, ada peraturan pengelolaan sampah dari hulu hingga ke hilir.

Koster juga merencanakan akan membuat rancangan untuk sistem pertanian organik. Hal ini ditujukan agar makanan dan pangan yang dihasilkan sehat dan berkualitas. 

“Sehingga tidak makanannya saja yang berkualitas, alamnya juga tetap lestari, ramah lingkungan, dan berkelanjutan. Ini sesuai dengan program Nangun Sat Kerthi Loka Bali,” tegas  Koster

Rancangan sistem pertanian organik, kata Koster, juga mendapat dukungan dari Maharisi University of Management di Amerika Serikat, yang menilai pertanian organik sangat baik dan ramah lingkungan, serta berdasarkan budaya. 

“Rektornya melihat bahwa Bali adalah satu pulau di dunia yang tepat menggunakan sistem pertanian organik,” jelas Koster.

Untuk rancangan ini, telah dibentuk tim. Sebelum dibentuk menjadi tim, mereka sudah menyiapkan konsep untuk pertanian berbasis organik. 

Baca: DPRD Minta LPD di Bali Dipertahankan

“Tim yang sebelum bergabung ini, mereka sudah menyiapkan konsepnya. Jadi, tidak memulai dari nol lagi. Memang sudah ada ahlinya.”

Koster menegaskan, rancangan sistem pertanian organik ini diutamakan untuk pemenuhan kebutuhan dometik Pulau Dewata terlebih dulu. Sedangkan ekspor akan dikembangkan industrinya. 

“Kita tentu saja prioritaskan kebutuhan domestik dulu. Tapi kalau ekspor, industri pangannya yang kita kembangkan,” tandas mantan anggota Komisi X DPR RI tiga kali periode ini.

Quote