Ikuti Kami

Pembelian Karet Diharapkan Jadi Pengembangan Infrastruktur

Program pembelian karet petani dapat menjadi model bagi pengembangan infrastruktur di daerah.

Pembelian Karet Diharapkan Jadi Pengembangan Infrastruktur
Anggota Komisi V DPR RI Muhammad Rifqinizami Karsayuda.

Jakarta, Gesuri.id - Anggota Komisi V DPR RI Muhammad Rifqinizami Karsayuda berharap program pembelian karet petani oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dapat menjadi model bagi pengembangan infrastruktur di daerah.

"Saya berharap ini akan menjadi model bagi pengembangan infrastruktur yang memberdayakan petani karet, bukan hanya menggunakan dana APBN tapi juga bisa menjadi model bagi kawan-kawan di tingkat provinsi dan kabupaten/kota," ujar Rifqinizami Karsayuda dalam rapat kerja virtual Komisi V DPR RI di Jakarta, Senin (11/5).

Baca: Realokasi PUPR Rp44,58 Triliun, Proyek Ditunda Hingga 2021

Dia menyarankan agar Kementerian PUPR memberikan role model pembelian karet petani tersebut kepada dinas-dinas PUPR di tingkat provinsi dan kabupaten/kota se-Indonesia.

"Saya berharap Kementerian PUPR bisa kemudian melakukan rapat koordinasi dan memberikan role model ini kepada dinas PUPR provinsi dan kabupaten/kota se-Indonesia agar bukan hanya ruas jalan nasional nanti yang akan bisa digunakan aspal dengan mencampur karet tapi juga bisa digunakan untuk ruas-ruas jalan di tingkat kabupaten/kota serta provinsi," katanya.

Legislator dari Fraksi PDI Perjuangan tersebut berharap implementasi ini bisa bagus, kendati tahun 2020 anggarannya baru Rp100 miliar sebagaimana disampaikan dan akan terdistribusi ke sembilan provinsi.

Sebelumnya Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan aspal karet alam dapat meningkatkan kualitas dan ketahanan jalan dibandingkan aspal biasa.

Selain itu, tambahnya, kelebihan campuran aspal karet alam lainnya yakni dapat meningkatkan kualitas perkerasan aspal dalam usia layanan dan ketahanan terhadap alur.

Kementerian PUPR telah menyiapkan anggaran sebesar Rp100 miliar untuk membeli 12.500 ton karet langsung dari petani di sejumlah wilayah produsen sebagai bahan campuran aspal.

Sementara itu, sebagai upaya mitigasi dampak COVID-19, Kementerian PUPR juga telah melakukan refocusing kegiatan untuk pemeliharaan rutin jalan dan jembatan yang akan dilaksanakan dengan skema padat karya tunai (PKT) dengan target penyerapan tenaga kerja sebanyak 17.157 orang.

Baca: Rifqi Minta Kementerian PUPR Segera Beli Karet Petani

Selain pembelian aspal karet dari petani, Kementerian PUPR juga telah menyiapkan anggaran sebesar Rp25 miliar untuk pembelian resin produksi PT Perhutani sebesar 800 ton untuk pengecatan marka jalan.

Resin produksi PT Perhutani tersebut terbuat dari getah pohon pinus sehingga lebih ramah lingkungan dibanding dengan C5 petroleum resin sebagai bahan baku untuk cat marka jalan dan tingkat rekat produk resin berbahan baku getah pohon pinus juga lebih kuat dan lebih terjangkau.

Quote