Ikuti Kami

Pemerintah Tingkatkan Akses Sanitasi di Ketapang

Kementerian PUPR meningkatkan akses sanitasi layak bagi masyarakat di 10 desa di Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat.

Pemerintah Tingkatkan Akses Sanitasi di Ketapang
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono.

Jakarta, Gesuri.id - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) meningkatkan akses sanitasi layak bagi masyarakat di 10 desa di Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat.

"Kementerian PUPR terus berupaya memenuhi target 100-0-100 pada tahun 2019 yakni tersedianya 100 persen akses air minum aman, 0 persen kawasan kumuh dan 100 persen akses sanitasi layak bagi masyarakat," kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono di Jakarta, Rabu (28/11).

Baca: Selama 2015-2018, Pemerintah Bangun 22 Rusun di Lampung

Menurut dia, peningkatan kualitas sanitasi masyarakat melalui Program Padat Karya Tunai Sanitasi Berbasis Masyarakat (PKT Sanimas), di Kabupaten Ketapang sangat diperlukan untuk menghilangkan kebiasaan buang air Besar Sembarangan (BABS) sebagian masyarakat dan berkontribusi menurunkan jumlah kasus anak stunting di kabupaten tersebut.

Melalui PKT Sanimas, sebanyak 440 jamban dan 373 septic tank dibangun di Desa Sungai Kinjil, Desa Sukabangun, Desa Ulak Medang, Desa Batu Tajam, Desa Mahawa, Desa Serengkah Kanan, Desa Rangga Intan, Desa Muara Jekak, Desa Alam Pakuan, Dan Desa Mekar Raya.

Masyarakat, lanjutnya juga diberdayakan sebagai pelaku utama pembangunan fasilitas sanitasi di desanya.

Sedangkan Kementerian PUPR melaui Satuan Kerja Pengembangan Sistem Penyehatan Lingkungan Permukiman (PSPLP) Provinsi Kalimantan Barat, Ditjen Cipta Karya menyediakan Fasilitator Kabupaten dan Tenaga Fasilitator Lapangan untuk memberikan pendampingan teknis dan administrasi anggaran.

Setiap desa mendapatkan dana sebesar Rp300 juta untuk pembangunan jamban dan septic tank baik individu maupun komunal yang dapat digunakan untuk 15 kepala keluarga, semetara tenaga kerja yang dilibatkan setiap desanya sebanyak 20 orang.

Diharapkan dengan adanya program padat karya dapat membantu meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap lingkungan tempat tinggalnya dengan tidak buang air besar di hutan belakang rumah maupun di sungai karena sudah ada jamban dan tangki septik.

Sehingga kedepannya berbagai desa-desa yang mendapat program itu juga memiliki status desa dengan sanitasi layak dan sehat.

Sebagaimana diwartakan, Direktur Kesehatan Lingkungan Kementerian Kesehatan, Imran Agus Nurali mengingatkan kepada masyarakat agar menjaga kebersihan dan sanitasi individu agar tidak mempengaruhi kesehatan di lingkungan sekitar.

Baca: Kesehatan Masyarakat, Agenda yang Berkelanjutan & Konsisten

Agus dalam sambutannya di pada lokakarya sanitasi total berbasis masyarakat di Jakarta, Selasa (13/11), menyebutkan persoalan sanitasi tidak hanya berdampak pada satu individu melainkan juga berdampak pada lingkungan sekitar.

"Sanitasi tidak hanya sebatas individu, tapi juga berdampak pada orang lain, pada tetangga kita," katanya.

Quote