Ikuti Kami

Pemkab Kulon Progo Diminta Kembangkan Dua Sektor

Mengembangkan dan membangkitkan sektor pertanian dan pariwisata berbasis budaya untuk mendongkrak ekonomi pada masa pandemi COVID-19.

Pemkab Kulon Progo Diminta Kembangkan Dua Sektor
Ketua DPRD Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, Akhid Nuryati.

Kulon Progo, Gesuri.id - Ketua DPRD Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, Akhid Nuryati meminta pemerintah kabupaten setempat mengembangkan dan membangkitkan sektor pertanian dan pariwisata berbasis budaya untuk mendongkrak ekonomi pada masa pandemi COVID-19.

Akhid mengatakan saat ini, 20 persen pertumbuhan ekonomi di Kulon Progo ditopang dari sektor pertanian, dan saat ini sektor pariwisata juga berperan strategis dalam penumbuhan ekonomi, khususnya pada masa pandemi ini.

"Untuk itu, kami minta Pemkab Kulon Progo melalui Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait melakukan pendataan warga terdampak COVID-19, baik di bidang pariwisata, pertanian, kelautan dan budaya, kemudian diberikan bantuan modal sehinga mampu bangkit kembali," kata Akhid usai sidang paripurna HUT Ke-69 Kabupaten Kulon Progo di Kulon Progo, Kamis (15/10).

Baca: Ganjar: Prokes Ketat Saat Pembukaan Karimunjawa

Ia mengatakan fokus Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Perubahan 2020 dan APBD 2021 untuk pemulihan ekonomi dan penanganan kesehatan pada masa pandemi COVID-19. Hal ini sesuai dengan semangat hari jadi Kulon Progo, yakni "Dengan Semangat Hari Jadi ke-69, Kita Jadikan Tonggak Mewujudkan Kebangkitan Ekonomi Untuk Kulon Progo Maju".

Untuk itu, OPD teknis yang terlibat khusus dalam masalah ekonomi, yakni Dinas Pertanian dan Pangan, Dinas Pariwisata, Dinas Kebudayaan, Dinas Koperasi dan UKM, Dinas Perindustrian dan Perdagangan, dan Dinas Kelautan dan Perikanan harus segera mendata warga yang terdampak disektor masing-masing.

"Harapannya, pada APBD Perubahan 2020 ini digunakan untuk membantu warga terdampak COVID-19 dimasing-masing sektor, sehingga pada 2021 bantuan ditingkatkan untuk pemulihan usaha dan perekonomian warga," kata Akhid.

Politisi PDI Perjuangan ini juga meminta Pemkab Kulon Progo membuat aturan jelas terkait protokol kesehatan untuk kegiatan hiburan di masyarakat, prorokol kesehatan hajatan dan protokol kesehatan bidang ekonomi lainnya. Saat ini, aturan protokol kesehatan antarwilayah/kecamatan/kapanewon berbeda-beda, sehingga menyebabkan konflik sosial di masyarakat.

"Kami minta pemkab membuat aturan jelas soal protokol kesehatan untuk kegiatan sosial dan budaya masyarakat, serta protokol bidang ekonomi, supaya perekonomian masyarakat juga bangkit dan berkembang," katanya.

Bupati Kulon Progo Sutedjo mengatakan percepatan pemulihan ekonomi, dilakukan dengan mendorong sektor sektor yang dapat mengungkit perekonomian, diantaranya Dinas Pariwisata dengan meningkatkan kunjungan wisatawan ke Kulon Progo melalui promosi wisata dan penyelenggaraan atraksi atraksi wisata.

Baca: Andreas Harap Pulau Flores & Labuan Bajo Terintegrasi

"Kami juga melakukan pemeliharaan sarana prasarana wisata," kata Sutedjo.

Kemudian, lanjut Sutedjo, Dinas Pertanian memberikan fasilitasi kepada kelompok tani hortikultura (krisan) yang terdampak pandemi COVID-19 dengan pengembangan biofarmaka, memberikan fasilitasi kepada kelompok pembudidaya dan pengolah kopi seiring dengan meningkatnya wisata kuliner (kopi) di Kulon Progo, dan memberikan fasilitasi kepada KWT untuk pemanfaatan pekarangan.

Selanjutnya, Dinas Kelautan dengan memberikan fasilitasi kelompok pembudidaya, pengolah dan pemasaran ikan. Dinas Perindustrian dan Perdagangan dengan menyelenggarakan pameran-pameran industri kreatif untuk memulihkan usaha mikro kecil menengah dan pasar sehat.

"Kami juga mengalokasikan anggaran padat karya yang ada di Dinas Tenaga Kerja dan Trasmigrasi. Harapannya menjadi daya ungkit untuk kembangkitan ekonomi di Kulon Progo guna mewujudkan Kulon Progo maju," katanya.

Quote