Ikuti Kami

Pemkab Kulon Progo Tunggu Kepastian AP 1

Hal ini menyusul kepastian penggusuran 118 unit tambak udang yang terkena proyek Bandara New Yogyakarta International Airport.

Pemkab Kulon Progo Tunggu Kepastian AP 1
Bupati Kulon Progo Hasto Wardoyo.

Kulon Progo, Gesuri.id - Pemerintah Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta masih menungu tindakan Angkasa Pura (AP) 1 terkait penggusuran 118 unit tambak udang yang meliputi dari Pantai Glagah hingga Pantai Congot dengan jumlah produksi satu siklus kurang lebih 177 ton.

118 unit tambak udang tersebut terkena proyek Bandara New Yogyakarta International Airport.

Untuk itu Bupati Kulon Progo Hasto Wardoyo meminta Angkasa Pura (AP) 1 segera memberi kepastian terkait penggusuran tersebut.

Baca: Akhid Minta Pelabuhan Tanjung Adikarto Tak Dibiarkan Mangkak

Jika tidak, petambak berpotensi untuk kembali melakukan aktivitasnya. Atas hal itu kini Pemkab Kulon Progo tengah berupaya melobi Angkasa Pura (AP) 1 selaku rekanan untuk bersama-sama melakukan kepastian. 

"Kalau sampai tanggal 5 Maret kami belum melakukan apa-apa nanti petambak bisa kembali lagi beraktivitas," kata Hasto.

Ia mengatakan dalam proses penataan untuk sabuk hijau, Pemerintah Kabupaten Kulon Progo memang akan dibantu PT. AP 1 sebagai penyokong dana. Hal ini dikarenakan anggaran yang dimiliki pemerintah tidak mencukupi. 

"Anggaran kami terbatas, dan AP1 sudah menyanggupinya untuk membantu," ucap Hasto.

Seperti diketahui Pemkab Kulon Progo berpotensi kehilanganbudi daya tambak udang di selatan proyek Bandara New Yogyakarta International Airport sebanyak 531 ton/tahun akibat pembangunan bandara itu.

"Dalam satu tahun ada tiga siklus panen. Produksi total tambak udang di selatan Bandara NYIA sebanyak 531 ton. Kalau rata-rata harga jual udang sebesar Rp60 ribu per kilogram, maka potensi perputaran uang dengan adanya tambak udang sebesar Rp31,860 miliar," kata Kepala Bidang Pembudidayaan Ikan Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kulon Progo Leo Handod.

Ia mengatakan produksi udang vaname dari Pantai Trisik hingga Pasir Kadilangu dengan panjang 24,8 kilometer per tahun rata-rata 2.396,580 ton. DKP menyadari, potensi budi daya tambak udang di wilayah pantai selatan sangat tinggi dan mampu menggerakan ekonomi warga. 

Baca: DPRD Kulon Progo Minta Warga Maksimalkan Program AspirasiKu

Namun demikian, pihaknya menyerahkan sepenuhnya atas penutupan tambak udang di selatan proyek Bandara NYIA sejak 1 Maret karena akan ditanami tanaman sabuk hijau.

"Kami mendukung setiap kebijakan pemerintah. Namun demikian, kami akan mengupayakan adanya lahan lain yang dapat dimanfaatkan sebagai kawasan peruntukan tambak udang," katanya.

Quote