Manado, Gesuri.id - Wakil Gubernur Sulawesi Utara (Sulut) Steven Kandouw mengatakan pemerintah daerah dan pemangku kepentingan lainnya berhasil menekan angka kemiskinan daerah itu pada angka 7,8 persen.
"Kecenderungannya positif dan terus menurun dibanding angka tahun 2016 sebesar 8,9 persen ," kata Wagub Steven pada Rapat Koordinasi Lintas Sektor Penanggulangan Kemiskinan di Manado, Kamis (15/11).
Baca: Banyuwangi Berhasil Tekan Kemiskinan Lewat Filantropi
Menurut Wagub, tidak ada cara yang lebih tepat mengurangi angka kemiskinan selain melakukan langkah penetrasi terhadap persoalan itu.
Dia menyebutkan, besaran APBD tidak berbanding lurus dengan angka kemiskinan, sebagai contoh Sulawesi Tengah dengan tingkat pertumbuhan ekonomi di atas rata-rata nasional akan tetapi angka kemiskinannya jauh lebih tinggi dari Sulut.
"Paling betul walaupun secara besaran APBD sedikit tapi penetrasi tepat itu bisa kurangi kemiskinan. Kita perlu berbangga hati, fiskal Sulut menengah malah beberapa kabupaten/kota fiskalnya rendah tapi kemiskinan mulai turun. Ini merupakan kerja keras kita semua baik pemprov dan pemerintah kabupatan/kota," ujarnya.
Ketua Tim Koordinasi Penangulangan Kemiskinan Daerah itu menerangkan bahwa kemiskinan adalah momok sehingga butuh penanganan dari seluruh pemangku kepentingan terkait.
"Perhatian kita lewat peta jalan sudah ada dan ternyata efektif yaitu melakukan identifikasi, koordinasi dan target kabupaten/kota harus ada," ujarnya.
Wagub Kandouw mengharapkan dalam pemberian bantuan tidak memilih-milih, suka atau tidak suka karena warna berbeda, pola pikir seperti itu harus diubah.
"Kita harus malu apabila melakukan itu," katanya.
Baca: Ganjar: Angka Kemiskinan Jateng Turun
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Sulut Ricky Toemandoek mengatakan rapat ini dilaksanakan untuk penguatan kelembagaan melalui perencanaan dan monitoring semua program kemiskinan di Sulut.
"Kita perkuat koordinasi dan implementasi serta mempertajam program pengurangan angka kemiskinan," ajaknya.
