Ikuti Kami

Pemutaran Lagu di Lampu Merah Hanya Menghamburkan Uang

Seperti diketahui Pemerintah Kota (Pemkot) Depok untuk memutar lagu di lampu merah sebagai upaya mengurangi stres.

Pemutaran Lagu di Lampu Merah Hanya Menghamburkan Uang
Kemacetan di ruas jalan Margonda Raya, Kota Depok, Jawa Barat, Jumat (21/6/2019). Presiden Joko Widodo mengatakan angka kerugian kemacetan di Jabodetabek berdasarkan hasil studi Kementerian PPN/Bappenas menunjukkan angka Rp65 triliun per tahun.

Depok, Gesuri.id - Anggota DPRD Kota Depok terpilih dari PDI Perjuangan, Ikravany Hilman menegaskan rencana Pemerintah Kota (Pemkot) Depok untuk memutar lagu di lampu merah sebagai upaya mengurangi stres hanya akan menjadi penghamburan uang rakyat untuk mendanai program yang bermasalah. 

Ikravany pun bertekad akan mendorong Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kota Depok serta mengajak fraksi-fraksi lainnya untuk menolak rencana Pemkot itu. 

Baca: Rencana Pemkot Depok Putar Lagu di Lampu Merah Bukan Solusi

"Rencana itu pengadaannya akan menggunakan APBD yang merupakan uang warga kota Depok, tentu akan menjadi penghamburan uang rakyat untuk membiayai program yang bermasalah. Untuk hal ini, mohon maaf, maka saya akan mendorong Fraksi PDI Perjuangan Kota Depok mengajak Fraksi-fraksi lain untuk menolak program Walikota ini," ujar Ikravany sebagaimana ditulis dalam akun Facebooknya, baru-baru ini. 

Ikravany melanjutkan, program Walikota itu tak akan bisa mencapai tujuannya, yakni mengurangi stres akibat kemacetan. Sebab bila dinilai dari berbagai aspek, baik melodi, aransemen, sampai vokal, lagu yang akan diputar itu tidak akan bisa mengurangi stres warga yang mendengarnya ditengah kemacetan. 

"Kalau Walikota tidak percaya silahkan membuat panel ahli yang terdiri dari musisi, psikolog dan wakil pengendara untuk menilai apakah lagu yang dia buat dan nyanyikan memenuhi kriteria sebagai musik penangkal stress di jalan," ujar Ikravany. 

Ikravany menambahkan, lagu yang akan diputar melalui speaker  di sekitar persimpangan akan menghasilkan reproduksi suara yang tidak bagus.

"Lagu Walikota akan terdengar cempreng dan dalam volume yang kencang akan sangat memekakan telinga, menambah berisik lalu lintas yang sudah berisik oleh suara knalpot dan mesin berbagai kendaraan. Alih-alih meredakan ketegangan, lagu Walikota malah akan semakin memicu emosi," tegas Ikravany.

Ikravany menegaskan, yang Harus dilakukan Walikota untuk kenyamanan warga kota di jalan adalah memperbaiki sistem transportasi umum di Depok. Salah satunya dengan mengembangkan moda transportasi massal. 

"Itupun kalau Walikota sanggup, kalau tidak ya mungkin ada baiknya beliau tidak berfikir untuk maju lagi di (Pilkada) tahun 2020," pungkas Ikravany.

Seperti diketahui, Pemkot Depok berrencana memutar lagu di setiap lampu merah.  Dalam lagu itu terdapat pesan-pesan ketertiban lalu lintas. 

Baca: Olly Ajak Masyarakat Jadi Mitra Aktif Pemerintah

Tujuannya adalah agar para  pengendara tidak stres. Para pengendara juga diharapkan patuh terhadap aturan dan mengurangi dampak buruk kemacetan.

Walikota Depok Muhammad Idris bahkan sudah menyiapkan lagu yang dia nyanyikan sendiri untuk diputar di lampu merah di Depok.

Quote