Ikuti Kami

Pengelola Bandara Soeta Diminta Belajar Sejarah

Hal ini menyusul perubahan nama terminal di Bandara

Pengelola Bandara Soeta Diminta Belajar Sejarah
Perubahan nama terminal di Bandara Soekarno-Hatta. Foto: detik.com.

Jakarta, Gesuri.id - Anggota Komisi VI DPR RI Darmadi Durianto menyarankan agar para direksi yang mengelola Bandara Soekarno-Hatta (Soeta) banyak belajar lagi tentang sejarah bangsa ini agar tidak mudah terpapar radiasi kapitalisme.

"Kita persilakan direksi dan manajemen AP II dan traveloka belajar ke Megawati Institute dulu soal para pendiri bangsa. Kita punya sekolah pemikir dan pendiri bangsa. Jangan semuanya dinilai dengan uang dan bisa dibayar dengan uang. AP II ini sudah terpapar radiasi kapitalisme dan mesti dibersihkan radiasi itu dari tubuh dan pikiran mereka," papar Darmadi di Jakarta, Minggu (15/9).

Baca: Tjhai: Tahun 2019 Pembangunan Bandara Singkawang Dimulai

Penggantian nama tersebut merupakan langkah yang melecehkan nama besar proklamator negeri ini.

“Nama proklamator diganti, sangat menghina. Saya pribadi sebagai kader PDIP dan anak ideologis Bung Karno merasa terhina dengan kebijakan AP II itu,” tegas Bendahara Megawati Institute ini.

Yang sangat disesalkan juga, kata Darmadi, ada efek jangka panjang terhadap masyarakat dengan penggantian nama tersebut. 

Di mana masyarakat tidak lagi mengenal para pendiri bangsa ini dalam hal ini adalah Bung Karno yang notabenenya adalah proklamator bangsa ini.

"Cobranding ini akan jadi branding atau mengarahkan masyarakat untuk hanya tahu ke Traveloka dan secara terang-terangan ingin menghapus nama Bung Karno dari memori masyarakat kita. Ini tidak boleh dibiarkan, sekali lagi ini pelecehan serius," papar Darmadi.

Baca: Koster Targetkan Bandara Buleleng Rampung Tahun 2024

Mestinya, kata dia, pihak pengelola bandara memahami nilai historis bangsa ini secara utuh. Jangan yang dipikirkan hanya soal kepentingan bisnis saja.

"Pertimbangan AP II hanya soal uang, seharusnya pikirkan juga soal nama proklamator yang mengandung nilai sejarah dan tidak akan pernah tergantikan," tegasnya.

Quote