Ikuti Kami

Permainan Perusahaan Besar Picu Anjlokya Pasar DOC

Pasar anak ayam hidup (Day Old Chicken/DOC) yang dikuasai perusahaan besar harus dicermati.

Permainan Perusahaan Besar Picu Anjlokya Pasar DOC
Pedagang memilah daging ayam di Pasar Minggu, Jakarta, Jumat (14/6/2019). Badan Pusat Statistik mencatat pada Mei 2019 terjadi inflasi 0,68 persen yang disebabkan karena adanya kenaikan seluruh indeks kelompok pengeluaran seperti kelompok bahan makanan.

Jakarta, Gesuri.id - Anggota Komisi IV DPR-RI dari Fraksi PDI Perjuangan, Ono Surono, mengungkapkan pasar anak ayam hidup (Day Old Chicken/DOC) yang dikuasai perusahaan besar harus dicermati.

“Jangan sampai perusahaan-perusahaan tersebut menjadi kartel,” ungkap Ono di Jakarta, Senin (17/6).

Sebagai dampaknya ungkap Ono adanya kelebihan pasokan (oversupply) menyebabkan harga DOC jatuh. 

“Hari Kamis yang lalu ada unjuk rasa dari peternak ayam rakyat. Mereka juga datang ke Fraksi PDI Perjuangan dan menyampaikan harga ayam yang jatuh sampai dengan nilai Rp10.000 per kilogram semenjak bulan puasa kemarin. Padahal, biaya produksinya Rp18.000,” ungkapnya.

Berdasarkan Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 96 Tahun 2018 mengenai harga acuan pembelian ditingkat petani dan harga acuan pembelian di tingkat konsumen, harga acuan pembelian daging ayam ras untuk batas bawah di tingkat peternak sebesar Rp18.000 dan harga batas atas sebesar Rp20.000 sedangkan harga acuan penjualan di konsumen sebesar Rp34.000.

Oleh karena itu, Ono berharap pemerintah mendorong agar harga jual DOC semakin meningkat. “Jangan sampai peternak rakyat yang jumlahnya 15% semakin berkurang,” ujarnya.

Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Kementan, I Ketut , menuding adanya oknum broker yang mempermainkan harga. “Semua diawasi, bawah bermain kita enggak tahu,” ujarnya.

Quote