Ikuti Kami

Presiden Beri Kejutan ke KPM PKH dengan Skema Baru

Tahun 2015 pemerintah menyalurkan PKH sebesar Rp5,4 triliun dan 2019 angkanya melonjak dinaikkan menjadi Rp32 triliun.

Presiden Beri Kejutan ke KPM PKH dengan Skema Baru
Presiden Joko Widodo mengecek stok beras di Kompleks Pergudangan Bulog, Jakarta, Kamis (10/1/2019). Presiden menginstruksikan Bulog untuk terus memastikan ketersediaan stok beras dan melakukan operasi pasar apabila dibutuhkan.

Jakarta, Gesuri.id - Presiden Joko Widodo (Jokowi) ingin memberikan kejutan kepada keluarga penerima manfaat (KPM) Program Keluarga Harapan (PKH) melalui skema baru yang ditetapkan dalam program tersebut.

"Jangan kaget saat dapat biasanya Rp1.790.000 tadi disitu saya buka ada yang dapat Rp3,6 juta. Saya intip (buku tabungan) saya buka lagi di sebelahnya Rp2,7 juta," kata Jokowi setelah menyerahkan bantuan sosial PKH di GOR Ciracas Jakarta Timur, Kamis (10/1).

Baca: Presiden Upayakan Pendamping PKH Terpilih ke Luar Negeri

Ia menambahkan, pada 2015 pemerintah menyalurkan PKH sebesar Rp5,4 triliun dan 2019 angkanya melonjak dinaikkan menjadi Rp32 triliun.

Selain itu skema yang diterapkan juga berubah salah satunya dengan menambah penerima menjadi 10 juta keluarga penerima manfaat.

"Pemerintah betul-betul ingin memberikan perhatian, peningkatan kesejahteraan di keluarga penerima," ujarnya.

Jumlah dana yang diberikan perpenerima manfaat, tambahnya juga ada tambahan yang besar sekali.

"Artinya tambahan itu sangat banyak sekali, ada yang dua kali lipat, ada yang 1,5 kali lipat. Tapi hati-hati penggunaannya supaya yang kita inginkan betul-betul bisa memberikan manfaat kepada keluarga penerima manfaat," lanjutnya.

Ia juga berpesan kepada para pendamping PKH agar memantau dengan detail penggunaan dana tersebut.

Baca: Rachmat Beberkan Manfaat Program Keluarga Harapan

Presiden tidak ingin ada penggunaan yang tidak sesuai peruntukan dalam program itu.

Pada kesempatan yang sama, presiden memanggil seorang penerima PKH dan satu orang lainnya pendamping PKH.

Keduanya ditanya soal penggunaan PKH sekaligus kesulitan sebagai pendamping PKH.

"Hati-hati Bapak Ibu, penggunaan uang jangan berbelok kemana-mana karena janjian kita sejak 2015 yang penggunaan melenceng kartunya dicabut karena ini menyangkut uang yang harus dipertanggungjawabkan di APBN uangnya gede sekali Rp32 triliun," terang presiden.

Setelah berdialog dengan Sulistiana penerima PKH dari Kelapa Dua Wetan Ciracas dan Yuli pendamping PKH, presiden memberikan hadiah berupa foto bersama kepada keduanya.

Presiden juga memberikan pesan agar masyarakat tetap menjaga persatuan dan tidak mudah termakan isu hoaks di tahun politik.

Pada kesempatan itu, penyaluran disampaikan kepada 1.115 keluarga penerima manfaat PKH dari Kecamatan Ciracas.

Total bantuan PKH yang disalurkan pada kesempatan itu sebesar Rp1,34 miliar dengan rincian yakni bantuan tetap sebesar Rp613.250.000 dan bantuan komponen setiap jiwa sebesar Rp729.975.000.

Di samping para keluarga penerima manfaat, Kementerian Sosial juga menghadirkan 885 SDM PKH se-Jabodetabek sehingga total peserta yang hadir di GOR Ciracas sebanyak 2.136 orang.

Baca: Pemerintah Percepat Pencairan Dana PKH

Sebanyak 1.021 SDM PKH tersebut merupakan bagian dari 39.625 pendamping sosial di Indonesia yang selama ini bekerja keras mendorong perubahan perilaku keluarga penerima manfaat PKH agar lebih produktif, mandiri dan sejahtera, di samping memastikan penyaluran bantuan sampai kepada penerima manfaat.

Presiden Jokowi didampingi sejumlah pejabat termasuk Menteri Sosial Agus Gumiwang Kartasasmita, Gubernur DKI Anies Baswedan, Mensesneg Pratikno, dan Kepala Bekraf Triawan Munaf.

Quote