Ikuti Kami

Presiden Jokowi Balas Kritikan dengan Kerja Nyata

Presiden Jokowi buka suara menanggapi kritikan keras beberapa pihak soal perjanjian divestasi 51% saham Freeport Indonesia.

Presiden Jokowi Balas Kritikan dengan Kerja Nyata
Ilustrasi. Presiden Jokowi.

Jakarta, Gesuri.id - Presiden Joko Widodo (Jokowi) buka suara menanggapi kritikan keras beberapa pihak yang menilai perjanjian divestasi 51% saham PT Freeport Indonesia (PTFI). Sejauh ini kritikan datang dari  mantan Menteri Keuangan, Fuad Bawazier dan Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional (PAN), Amien Rais.

Baca: Freeport: Kesepakatan dengan RI jadi Contoh Bagi Dunia

Saat memberi kuliah umum di gedung Akademi Bela Negara NasDem, Jalan Pancoran Timur II, Jakarta Selatan, Senin (16/7), Jokowi  mengatakan setiap langkah besar memerlukan proses, terlebih perjanjian divestasi saham PTFI sudah dilakukan sejak 3.5 hampir 4 tahun lamanya.

"Ini kan namanya proses itu mesti pertama-tama harus ‘head of agreement’, nanti ditindaklanjuti ke-2, ke-3. Tapi kesepakatan itu perlu saya sampaikan ya, ini proses panjang hampir 3,5 tahun hampir 4 tahun kita lakukan dan alot sekali," ujar Jokowi.

Dijelaskan Jokowi, saat ini tahapnya sudah ‘head of agreement’. Itu artinya perkembangannya sudah semakin jelas.

"Kalau sudah bisa masuk ke ‘head of agreement’ itu sebuah kemajuan yang amat sangat. Jangan dipikir itu ketemu baru tanda tangan, ini proses panjang 3,5 tahun kita dengan Freeport. Alot. Kalau kemajuan Alhamdulillah patut kita syukuri," tutur Jokowi.

Terakhir dalam pernyataannya, Jokowi meminta tidak ada lagi sentimen negatif terkait pengambilalihan saham PT Freeport.

"Jangan malah sudah ada kemajuan ada yang ngomong miring-miring," jelasnya.

Baca: RI Bakal Kantongi Rp867 T dari Kepemilikan SahamFreeport

Diketahui Freeport McMoRan inc meneken ‘head of agreement’ divestasi 51% saham Freeport dengan PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum).

Atas perkembangan itu, Fuad Bawazier dan Amien Rais menanggapi langkah maju pemerintahan Jokowi sebagai upaya pencitraan di tahun politik dan bentuk kebohongan Negara.

Quote