Ikuti Kami

Presiden Jokowi Pesan Pangkas Regulasi dan Birokrasi

Dampak terlalu banyak regulasi akan membuat bangsa Indonesia lambat dalam memutuskan tindakan.

Presiden Jokowi Pesan Pangkas Regulasi dan Birokrasi
Saat membuka Kongres Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (Persi), JCC Senayan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyoroti banyaknya Undang-Undang (UU) maupun regulasi yang ada saat ini. 

Jakarta, Gesuri.id - Saat membuka Kongres Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (Persi), JCC Senayan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyoroti banyaknya Undang-Undang (UU) maupun regulasi yang ada saat ini. 

Baca: Presiden Dorong Rumah Sakit Terintegrasi

Menurut Jokowi, dampak terlalu banyak regulasi tentunya akan membuat bangsa Indonesia lambat dalam memutuskan tindakan, padahal justru bangsa lain cepat merespon perubahan dunia dengan terus kerja.

"Kita terlalu banyak Undang-Undang, mengatur-ngatur. Kita sering repot karena itu. Regulasi kita ada 42 ribu yang menjadikan kita tidak cepat memutuskan atau tidak cepat fleksibel karena perubahan dunia," kata Jokowi di JCC Senayan, Jakarta, Rabu (17/10). 

Agar Undang-Undang atau regulasi tak terlalu banyak, Jokowi mengatakan, dirinya meminta kepada DPR atau Menteri terkait agar peraturan tidak banyak dikeluarkan. Hal paling penting yang ditekankan adalah tanggung jawab masing-masing penyelenggara Undang-Undang itu. 

"Saya sudah mulai putus putus itu putusan regulasi. Saya bilang ke DPR, Undang-Undang nggak usah banyak-banyak lah. Regulasi menteri jangan terlalu banyak," ujar Jokowi. 

Baca: Presiden Akui Pengelolaan BPJS Kesehatan Belum Maksimal

"Regulasi yang paling penting tanggung jawab moral, etika kita dan tanggung jawab kita terhadap profesi masing-masing. Ada 42 ribu regulasi. Bayangkan kita sendiri yang buat, kita sendiri yang pusing," imbuh Jokowi.

Quote