Ikuti Kami

Rahmad Minta KIPI Beri Penjelasan Secara Menyuluruh

KIPI kembali memberi penjelasan secara menyeluruh pada publik terkait meninggalnya 30 orang setelah vaksinasi COVID-19.

Rahmad Minta KIPI Beri Penjelasan Secara Menyuluruh
Anggota Komisi IX DPR RI Rahmad Handoyo.

Jakarta, Gesuri.id - Anggota Komisi IX DPR RI Rahmad Handoyo meminta Komnas Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) kembali memberi penjelasan secara menyeluruh pada publik terkait meninggalnya 30 orang setelah vaksinasi COVID-19.

Hal ini penting agar tak terjadi salah pengertian dari masyarakat.

Sebab, 30 orang yang meninggal setelah divaksin bukan karena vaksin melainkan ada penyakit komorbid.

Baca: Presiden Siap Prioritaskan Vaksinasi COVID-19 di Batam

"Saya kira Komnas KIPI harus menjelaskan lebih utuh lagi. Jangan seolah-olah meninggal karena vaksin, enggak boleh begitu, " kata Rahmad, di Jakarta Jumat (21/5).

Sejauh ini, dia menjelaskan, ada pemahaman yang salah kaprah di masyarakat. Banyak masyarakat beranggapan orang yang meninggal karena diakibatkan vaksin. Padahal, bukan sama sekali.

"Artinya dengan penjelasan lebih rinci kan masyarakat bisa tetap yakin, Komnas KIPI harus menjelaskan lebih rinci ya. Niatnya sudah bagus tapi karena tak utuh penjelasannya ya jadi begini," ujarnya.

"Kalau salah menjelaskan kasihan masyarakat," imbuhnya.

Seperti diketahui, 30 orang yang meninggal setelah divaksin memiliki penyakit seperti jantung, diabetes hingga gangguan fungsi ginjal.

"Penyebabnya ada karena jantung, diabetes bukan karena faktor tunggal karena divaksin, ingat itu. Jangan sampai menimbulkan interpretasi, salah pemahaman sehingga rakyat pada takut, ini harus kita luruskan," ujarnya.

Baca: Percepat Vaksinasi Lansia, Ipuk Siap Fungsikan 45 Puskesmas

Politikus PDI Perjuangan ini menegaskan vaksinasi menjadi salah satu kunci selain protokol kesehatan dalam mencegah terjadinya penyebaran COVID-19 di masyarakat.

"Vaksin ini menjadi salah satu yang efektif melawan COVID-19 tapi rapat kemarin itu saya membaca di beberapa media seolah olah yang meninggal disebabkan oleh vaksin. Tidak itu," pungkasnya.

Quote