Ikuti Kami

Rahmad Usulkan Santunan ke Korban Gagal Ginjal Akut

Rahmad meminta pemerintah segera mencari pihak yang harus bertanggung jawab atas masalah gangguan ginjal akut.

Rahmad Usulkan Santunan ke Korban Gagal Ginjal Akut
Anggota Komisi IX DPR RI Rahmad Handoyo.

Jakarta, Gesuri.id - Anggota Komisi IX DPR RI Rahmad Handoyo mengusulkan pemerintah memberikan santunan kepada pihak korban meninggal dunia maupun yang masih dirawat akibat gangguan ginjal akut.

Dia menegaskan, pemerintah harus memerhatikan para korban gangguan ginjal akut akibat konsumsi sirop yang mengandung unsur berbahaya.

Baca: Puan Minta Pemerintah Gencarkan Edukasi Publik

“Mungkin perlu diberikan santunan kepada keluarga korban serta menanggung biaya perawatan bagi anak-anak yang saat ini masih dirawat,” ujar Rahmad di Jakarta, Senin (24/10).

Selain itu, Rahmad meminta pemerintah segera mencari pihak yang harus bertanggung jawab atas masalah gangguan ginjal akut. Masalah tersebut diduga dipicu oleh adanya zat berbahaya etilen glikol (EG) dan dietilen glikol (DEG) pada obat sirop, sehingga menyebabkan banyak anak-anak yang mengonsumsinya menjadi korban.

Rahmad menjelaskan, pemerintah harus memastikan ada tidaknya faktor kelalaian, abai terhadap prosedur, hingga perubahan bahan baku dalam munculnya zat berbahaya pada obat sirop. Dia mencontohkan misalnya ada perubahan bahan baku pada sirop, tapi pihak produsen tidak melapor ke Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

Baca: Rahmad Dorong Sosialisasi Masif Pengobatan Tanpa Obat Sirup

“Kalau ada pihak-pihak yang bersalah, baik dari sisi administrasi maupun dari sisi hukum, ya harus diberikan sanksi yang tegas,” ujar Rahmad.

Tidak lupa, Rahmad juga meminta pemerintah untuk mengungkapkan perusahaan dan obat apa saja yang mengandung zat berbahaya. Hal itu dia nilai perlu agar tidak terjadi lagi kepanikan di masyarakat luas.

“Saya kira perlu dibuka seterang-terangnya, agar jadi pembelajaran bagi semua, termasuk pihak produsen dan instansi terkait yang melakukan pengawasan. Masyarakat juga perlu tahu agar mereka bisa paham dan tidak ada lagi kepanikan,” tutup Rahmad.

Quote