Ikuti Kami

Rasio Elektrifikasi Jateng Capai 96,3 persen

Pemberian bantuan pemasangan listrik gratis ini merupakan program Gubernur Jateng Ganjar Pranowo yang sudah dilakukan sejak 2014.

Rasio Elektrifikasi Jateng Capai 96,3 persen
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo

Semarang, Gesuri.id - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyebutkan bahwa rasio elektrifikasi di provinsi setempat pada tahun 2017 mencapai 96,3 persen atau meningkat jika dibandingkan capaian tahun sebelumnya yang tercatat 93,51 persen.

"Capaian rasio elektrifikasi Jateng pada tahun 2017 telah berada di atas realisasi capaian rasio elektrifikasi nasional sebesar 95,07 persen," katanya di Semarang, Minggu (4/2).

Ganjar menjelaskan bahwa rasio elektrifikasi adalah tingkat perbandingan jumlah penduduk yang telah mendapat sambungan listrik dengan jumlah total penduduk di suatu wilayah.

"Ini artinya, akses listrik di Jateng semakin merata dan bisa dirasakan semua warga," ujarnya.

Salah satu faktor utama pendukung capaian rasio elektrifikasi, yakni pekerjaan sambungan listrik rumah gratis bagi warga miskin sebanyak 6.163 kepala keluarga yang sudah diserahkan pada Oktober 2017.

Pemberian bantuan pemasangan listrik gratis ini merupakan program Gubernur Jateng Ganjar Pranowo yang sudah dilakukan sejak 2014.

Politikus PDI Perjuangan itu mengatakan bahwa akses listrik untuk warga miskin dilaksanakan sebagai salah satu program pengentasan kemiskinan di Jateng.

Menurut Ganjar, program tersebut dinilai penting karena masih terdapat rumah di Jateng yang belum berlistrik.

"Saat ini kita sedang menuju target 2018 capaian rasio elektrifikasi 99 persen. Jadi kita genjot lagi agar akses listrik di Jateng ini benar-benar bisa dinikmati warga, terutama mereka yang tidak mampu karena akan mendapat bantuan," kata Ganjar.

Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Tengah mencatat, dari 9.220.238 rumah tangga, hingga akhir 2017 yang belum teraliri listrik sekitar 342.253 KK atau hanya 3,7 persen dari total jumlah rumah tangga.

Kepala Dinas ESDM Provinsi Jateng Teguh Dwi Paryono menambahkan bahwa penerima manfaat bantuan listrik gratis tersebut dibebaskan dari biaya sambungan listrik. Bantuan lainnya yakni pulsa listrik sebesar Rp200 ribu di awal pemasangan.

"Sifatnya stimulan jadi setelah pulsa habis, ya, diharapkan membayar sendiri. Meski prabayar, ini listrik yang subsidi dari pemerintah, jadi tetap murah," ujarnya.

Ia menegaskan bahwa pihaknya terus melakukan verifikasi lapangan bersama dengan PLN dan aparat setempat terkait data masyarakat tidak mampu yang berhak menerima bantuan listrik gratis.

Upaya lain untuk meningkatkan capaian rasio elektrifikasi, kata Teguh, melaksanakan pembinaan dan pengawasan usaha ketenagalistrikan, melakukan pengawasan teknis, dan audit instalasi tenaga listrik.

Sertifikasi kompetensi tenaga teknik listrik pada instalasi pemerintahan serta mendorong berkembangnya industri dan bantuan pemasangan listrik bagi masyarakat.

Quote