Ikuti Kami

Risma Ingin SDM Unggul, Tak Boleh Diskriminasi Talenta

Bila ingin unggul dalam bidang apapun, kota harus memiliki SDM yang berkualitas.

Risma Ingin SDM Unggul, Tak Boleh Diskriminasi Talenta
Operet Kemerdekaan yang menggambarkan perjuangan sekaligus keberagaman Nusantara memeriahkan upacara HUT ke-71 RI di Taman Surya, Balai Kota Surabaya, Sabtu (17/8).

Surabaya, Gesuri.id - Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini, sebagai inspektur upacara Hari Ulang Tahun (HUT) ke-74 Republik Indonesia di Taman Surya, Balai Kota Surabaya, Sabtu (17/8) pagi mengatakan ia ingin masyarakat Surabaya unggul Sumber Daya Manusia (SDM)-nya.

Baginya, bila ingin unggul dalam bidang apapun, kota harus memiliki SDM yang berkualitas.

"Ke depan, kita sudah pengalaman dari negara-negara maju, kalau kita mau menang di bidang apapun, memang harus punya SDM yang berkualitas," kata Risma, dilansir dari tribunnews.com, Sabtu.

Untuk mewujudkannya, ia meyakini bahwa tiap SDM memiliki talentanya tersendiri, sehingga tak boleh didiskriminasi.

Sementara itu, ratusan siswa SMP se-Surabaya menari sambil mengenakan pakaian adat yang menggambarkan berbagai wilayah di Indonesia.

Baca: Angka Stunting Turun, SDM Jadi Cerdas

Seperti Lafarista Yuliananda (15), yang menari di bawah teriknya matahari sambil mengenakan pakaian khas Nusa Tenggara Timur (NTT).

"Konsep kolosalnya ini tentang perjuangan tokoh-tokoh pendahulu Surabaya, seperti HOS Tjokroaminoto. Saya jadi penari nusantara, tepatnya menampilkan NTT," tutur siswa SMP Negeri 29 Surabaya yang akrab disapa Faris tersebut.

Ia mengatakan, para penampil Operet Kemerdekaan hanya berlatih selama satu minggu di lapangan sekolahnya.

Tidak ada kesulitan yang berarti selama latihan maupun tampil menurutnya, selain cuaca yang panas.

"Kami senang karena bisa merasakan kebersamaan dengan teman-teman, mulai dari menghafal gerakan, panas-panas bareng, solidaritas dan lain-lain. Apalagi, setelah ini kami mau UNAS," ucapnya.

Lebih lanjut, Risma mengatakan menyambut dengan senang hati ketika Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya mendapat tawaran pelatihan fotografi dari UNICEF.

"Saya kan maunya gini, kalau di Surabaya itu, semua talenta itu digarap. Jadi tidak ada anak yang saya tidak bisa matematika, fisika, tapi terus nggak berhak berhasil. Jadi semua talenta harus digarap," tegasnya.

Ia juga meyakinkan agar masyarakat tak perlu takut ada siswa yang tertinggal, karena pasti semua anak punya talenta.

Meski begitu, bukan berarti orang tua dan siapapun di lingkungan anak lepas tangan soal kegiatan mereka di luar sekolah.

Pemkot Surabaya, lanjutnya, memiliki sarana-prasarana serta program yang bisa menunjang perkembangan mereka, mulai dari perpustakaan, lapangan olahraga, Broadband Learning Center, Co-Working Space dan lain sebagainya.

"Seringkali semua kita memasrahkan ke guru, padahal guru ada 8 jam, sedangkan 16 jam dia di luar sekolah. Itu artinya, kita semua harus perhatian, ke mana mereka mengisi waktu, apa yang mereka lakukan," ucapnya.

Presiden UCLG ASPAC ini juga mengajak warga Surabaya untuk menciptakan lingkungan di setiap jengkal wilayah Surabaya sebagai tempat pembelajaran bagi anak-anak dan pemuda.

Tempat pembelajaran harus selalu dijaga kualitasnya karena sebagai modal mereka menjawab tantangan dapat bersaing, baik di dalam negeri maupun di luar negeri.

“Selain kerja keras dan disiplin, yang lebih penting adalah penanaman menjaga persatuan dan kesatuan, karena hal ini dapat menjaga stabilitas dan keamanan suatu daerah. Terwujudnya kondisi ini akan memberikan sumbangsih besar dalam membangun kemajuan dan memudahkan mereka berkonsentrasi untuk mengeluarkan kreativitasnya,” pungkasnya.

Selain melakukan upacara, pada kesempatan itu juga dilakukan penandatanganan nota kesepahaman atau MoU antara Pemerintah Kota Surabaya dengan PT Paragon dalam menyediakan beasiswa pendidikan.

Kemudian, Risma menyerahkan izin pemakaian rumah bagi para veteran, serta pemberian aset dari BPN 1 dan BPN 2 Surabaya.

Lalu dilanjutkan dengan pemberian penghargaan kepada jajaran Kejaksaan Tinggi Jawa Timur yang telah berhasil membantu mengembalikan aset YKP kepada Pemkot Surabaya.

Serangkaian upacara itu ditutup dengan Operet Kemerdekaan yang menggambarkan keberagaman Indonesia.

Quote