Ikuti Kami

Serang Ahmad Basarah, Politisi Partai Berkarya Salah Sasaran

Djoko Edi sebaiknya menulis disertasi/karya ilmiah untuk menyampaikan argumentasinya secara jernih.

Serang Ahmad Basarah, Politisi Partai Berkarya Salah Sasaran
Politikus PDI Perjuangan Muchamad Nabil Haroen (Gus Nabil).

Jakarta, Gesuri.id - Politikus PDI Perjuangan Muchamad Nabil Haroen (Gus Nabil) menanggapi pernyataan publik Politikus Partai Berkarya Djoko Edi Abdurrahman, yang berjudul 'Disertasi Ahmad Basarah Ngaco'.

Baca: Kemandirian Pangan, Harus Ada 'Trust' Pemerintah & Rakyat 

Dalam pernyataan itu, Djoko Edi menuding disertasi Ahmad Basarah ngaco, dan berusaha membelokkan Pancasila. Bahkan, Djoko Edi berusaha mengajak publik (atau terkesan menghasut) agar Ahmad Basarah yang dianggapnya di belakang Rancangan Undang-Undang Haluan Ideologi Pancasila (RUU HIP) bisa diusut hukum dengan pasal makar KUHP. 

"Itu sesuatu yang berlebihan, karena argumen-argumen yang dibangun Pak Djoko Edi salah sasaran," tegas Gus Nabil. 

Gus Nabil menegaskan, Djoko Edi perlu melihat lebih detail Disertasi Ahmad Basarah. Proses penulisan disertasi dan ujiannya, telah melalui prosedur ilmiah dan sesuai dengan regulasi akademik. 

"Meski kritik Pak Djoko Edi sah-sah saja dalam ruang demokrasi. Tapi, kritik itu tidak tepat sasaran, dan tidak seimbang," ujar Gus Nabil. 

Ketua Umum Pimpinan Pusat Pagar Nusa Nahdlatul Ulama itu melanjutkan, jika benar-benar ingin menyumbangkan gagasan yang jernih, maka Djoko Edi sebaiknya menulis disertasi/karya ilmiah untuk menyampaikan argumentasinya secara jernih.

Terkait keanggotaan Djoko Edi, Gus Nabil menyatakan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama sudah mengeluarkan surat bahwa  Djoko Edi bukan lagi Wakil Sekretaris LBH PBNU. Jadi,  Djoko Edi sudah tidak tepat jika mengatasnamakan Nahdlatul Ulama, atau Wasek LBH PBNU. 

Baca: PDI Perjuangan Gelorakan Kemandirian Pangan Ditengah Pandemi

Di sisi lain, pernyataan  Djoko Edi terkait dengan 'Disertasi Ahmad Basarah Ngaco', bukan mencerminkan pandangan PBNU. 

"Pernyataan publik PBNU atas isu-isu mutakhir, terutama tentang Pancasila dan Agama, atau secara khusus terkait RUU HIP, disampaikan langsung oleh Ketua Umum PBNU Prof. Dr. KH. Said Aqil Siroj, atau pihak yang ditunjuk secara resmi oleh PBNU," ujar Gus Nabil. 

Sebagai informasi, rekam jejak Djoko Edi memang menunjukkan yang bersangkutan adalah sosok pembangkang dan arogan.

Beberapa tahun lalu, Djoko Edhi dipecat oleh PAN dari DPR-RI karena tetap nekad berangkat studi banding dan riset tentang perjudian ke Mesir, walau telah dilarang. 

Djoko Edi  juga kerap bersikap arogan, seperti saat dirinya  ditilang polisi yang kemudian viral melalui YouTube. 

Arogansinya juga tampak dalam kasus pemukulan yang dilakukan  Djoko Edi  terhadap caleg PAN Bahrudin Dahlan beberapa tahun lalu.

Quote