Ikuti Kami

Soal Kejanggalan Anggaran, Djarot Sarankan Anies Pecat ASN 

Djarot menyebut kemunculan anggaran-anggaran yang janggal di DKI saat ini bukanlah kesalahan Anies Baswedan.

Soal Kejanggalan Anggaran, Djarot Sarankan Anies Pecat ASN 
Mantan Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat.

Jakarta, Gesuri.id - Mantan Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat menilai ada unsur kesengajaan yang dilakukan oknum aparatur sipil negara (ASN) dalam memasukkan anggaran janggal dan kontroversial dalam pada rancangan KUA-PPAS APBD DKI 2020

Djarot pun menyarankan Gubernur DKI Anies Baswedan menindak tegas oknum ASN tersebut.

Baca: Anies Diisukan Nyapres, Adian Beri Tanggapan Menohok

“Kalau disengaja ya itu bodoh banget. Tentunya ada faktor kesengajaan, kalau saya, ya diundang saja, dipanggil, kalau memang terbukti ya sudah selesaikan, di nonjob (pecat),” ata Djarot kepada wartawan, usai rapat Komisi II di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (31/10). 

Politisi PDI Perjuangan ini menyebut kemunculan anggaran-anggaran yang janggal di DKI saat ini bukanlah kesalahan Anies Baswedan.

“Ini bukan semata-mata kesalahan Pak Anies, tapi kita bisa lacak siapa yang menginput, siapa yang mengetuk anggaran itu, dan itu sengaja atau tidak sengaja dari E-Budgeting,” tandasnya.

Djarot pun mengingatkan pentingnya sistem e-budgeting dalam penyusunan anggaran. Dengan demikian, semua orang bisa mengawasi anggaran tersebut. 

“Ini sebetulnya pentingnya elektronik budgeting, pentingnya transparansi. Dengan terbuka seperti ini maka bukan hanya anggota dewan yang melihat, menyisir anggaran, mencermati anggaran, tapi juga masyarakat bisa melihat,” ucap Anggota Komisi II DPR ini.

Seperti diketahui, baru-baru ini, rancangan APBD DKI memang menjadi sorotan publik karena banyaknya anggaran yang janggal dengan besaran tak masuk akal. Anggaran pengadaan lem aibon oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI misalnya mencapai Rp 82,8 miliar dalam APBD DKI 2020.

Baca: Keluhkan Trotoar Mangkrak, Kirana Kirim Pesan Pada Anies

Sebelumnya, anggaran Rp 5 miliar untuk membayar lima influencer pada tahun 2020 juga menghebohkan masyarakat

Setelah heboh di publk, Pemprov DKI pun langsung menghapus dan merevisi anggaran-anggaran tersebut.

Quote