Ikuti Kami

Soal Terorisme, Percayakan Penanganannya ke Penegak Hukum

Penanganan terorisme dan pelakunya dinilai memerlukan kehati-hatian dan kerja keras berkelanjutan melalui cara yang luar biasa.

Soal Terorisme, Percayakan Penanganannya ke Penegak Hukum
Anggota DPR RI Fraksi PDI Perjuangan Masinton Pasaribu

Jakarta, Gesuri.id - Ulah tindak pidana yang dilakukan teroris bukanlah perilaku kriminal biasa seperti pelaku kejahatan umum lainnya. Oleh sebab itu, penegak hukum diminta untuk cermat menanganinya.

Penanganan terorisme dan pelakunya dinilai memerlukan kehati-hatian dan kerja keras berkelanjutan melalui cara yang luar biasa. Demikian disampaikan anggota Komisi III DPR RI Fraksi PDI Perjuangan Masinton Pasaribu, Minggu (20/5).

"Pelakunya itu orang-orang ahli yang memang terlatih. Terlatih melakukan tindakan teror. Karena itu terorisme adalah kejahatan luar biasa," ujar Masinton.

Masinto menuturkan, ada pihak-pihak yang saat ini seolah memperkeruh suasana dengan mengaku sebagai bagian kelompok tertentu sebagai penanggung jawab teror. 

Masinton mengimbau agar masyarakat tetap menunggu dan mempercayakan kepada kepolisian terkait keterangan resmi apapun. Sehingga, ucap Masinton, juga menangkal ditungganginya kepentingan akibat terjadinya peristiwa teror.

"Jangan sampai dikeruhkan lagi situasi yang ada. Serahkan ke kepolisian saja," kata Masinton.

Masinton beranggapan, sebab terorisme merupakan kejahatan luar biasa, maka dapat saja narapidananya nanti ditempatkan di lembaga pemasyarakatan yang penjagaan keamanannya maksimal.

"Ditaruh di mana yang yang pengamanannya tingkat tinggi. Itu bisa saja jadi pilihan. Penanganannya kan harus luar biasa," ungkap Masinton.

Diketahui, tindakan teror secara beruntun terjadi di Indonesia dalam kurun waktu beberapa pekan terakhir ini. Dimulai dengan kerusuhan di Rutan Cabang Salemba yang berlokasi di Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat, pada 9-10 Mei lalu.

Setelah itu, beberapa petugas kepolisian juga mengalami penyerangan oleh dua terduga teroris ketika seorang anggota Brimob sedang berjaga di RS Bhayangkara. Tak lama setelah itu, dua kali bom meledak di lokasi yang berbeda di Surabaya dan Sidoarjo.

Baru-baru ini, Markas Polda Riau juga menjadi sasaran penyerangan teroris yang mengakibatkan seorang polisi tewas. Ditambah lagi puluhan terduga teroris yang berhasil diungkap dan diamankan petugas Densus 88 antiteror.

Quote