Ikuti Kami

Sony Duga Meteran PLN yang Bobrok Picu Kerugian Pelanggan

Hal tersebut karena munculnya tidak sinkron dengan pemakaian pelanggan sehingga tagihan pengguna listrik membengkak.

Sony Duga Meteran PLN yang Bobrok Picu Kerugian Pelanggan
Anggota Komisi VI DPR RI Sonny T. Danaparamita.

Jakarta, Gesuri.id - Anggota Komisi VI DPR RI Sonny T. Danaparamita menduga meterán milik Perusahaan Listrik Negara (PLN) menjadi pemicu kerugian yang dialami para pelanggan.

Hal tersebut karena munculnya tidak sinkron dengan pemakaian pelanggan sehingga tagihan pengguna listrik membengkak.

Baca: Skenario Erick Thohir Soal APBN Bikin Kementerian BUMN Tutup

“Saya kira enggak fair kalau ada masyarakat mengadu (soal tagihan) kemudian ditunjukkan data meteran. Data yang meteran mana, meteran yang sudah bogrek (bobrok) itu yang sudah rongsokan karena digunakan lebih dari 15 tahun,” ujar Sonny di Jakarta, Kamis (25/6).

Sonny mengakui, banyak pelanggan PLN telah mengadukan keluhannya kepada legislator terkait lonjakan tarif listrik selama pandemi. 

Meski telah dijelaskan berkali-kali oleh manajemen bahwa kenaikan tagihan terjadi lantaranya adanya peningkatan pemakaian, Sonny menilai jawaban perseroan belum dapat diterima oleh masyarakat.

Musababnya, kata dia, selama wabah berlangsung, masyarakat justru berhemat dalam menggunakan energi setrum. Seandainya terjadi peningkatan penggunaan, Sony memperkirakan kenaikannya tidak setajam tagihan yang dibebankan kepada pelanggan. 

“Saya coba hitung berapa energi yang digunakan sampai satu bulan, tidak mungkin sebesar itu,” ucapnya.

Baca: Tagihan Listrik Rakyat Melonjak, Paramitha 'Semprot' PLN

Sonny mengingatkan agar manajemen tidak mengabaikan hak konsumen. Sebab, bila terjadi pembiaran, perusahaan berpotensi melanggar hukum. 

Politisi PDI Perjuangan ini juga meminta PLN segera mendata jumlah meteran yang harus ditera ulang atau diganti agar tidak berlarut-larut merugikan masyarakat.

Quote