Ikuti Kami

Sudin Dukung Pangkalpinang Jadi Pasar Ikan Internasional

Pemaparan yang dilakukan Maulan Aklil sangat komprehensif terkait usulan Pangkalpinang menjadi pasar ikan internasional.

Sudin Dukung Pangkalpinang Jadi Pasar Ikan Internasional
Ketua Komisi IV DPR RI Sudin.

Jakarta, Gesuri.id - Ketua Komisi IV DPR RI Sudin mendukung rencana Wali Kota Pangkalpinang Maulan Aklil menjadikan ibu kota Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menjadi international fish market atau pasar ikan internasional.

"Saya senang sekali ada wali kota yang menggebu-gebu, ingin membangun tempatnya. Dan kita lihat tadi, mungkin di tempat lain ada yang menggebu-gebu tapi tidak siap lahannya, kalau ini lahan siap dan yang lainnya siap. Itu yang menjadi saya tergerak untuk segera mendorong (Pangkalpinang menjadi international fish market)," kata Sudin di Jakarta, Jumat (12/3).

Baca: Eri Minta Manfaatkan Dengan Betul Aset Pemkot Surabaya

Ketua DPD PDI Perjuangan Lampung itu menilai, pemaparan yang dilakukan Maulan Aklil sangat komprehensif terkait usulan Pangkalpinang menjadi pasar ikan internasional.

Namun, Sudin mengingatkan untuk mewujudkan hal itu, perlu kerja sama dan koordinasi dengan berbagai pihak, terutama dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan.

"Mudah-mudahan itu tercapai dan apa yang Pak Wali Kota dan Pak Bupati inginkan mungkin tidak 2021 tapi 2022 dan 2023. Kalau 2021 kan sudah lewat, anggarannya sudah (ditetapkan)," ujar Sudin.

Secara pribadi, Sudin akan mendorong Kementerian Kelautan dan Perikanan untuk mewujudkan keinginan dari Wali Kota Pangkalpinang itu.

Baca: Keren! Gubernur Sulut Luncurkan Direct Call Ekspor Ikan!

Direncanakan, dalam rapat Komisi IV DPR dengan Menteri Kelautan dan Perikanan Wahyu Sakti Trenggono pada 18 Maret nanti, Sudin akan menyampaikan hasil audiensi dengan Wali Kota Pangkalpinang beserta jajaran pejabat Pemkot Pangkalpinang.

"Tanggal 18 (Maret) saya ada rapat kerja dengan Menteri Kelautan, maka saya tadi bilang ke staf ahli saya juga buatkan laporan. Nanti saya akan dorong ke Menteri Kelautan dan Perikanan," ucapnya.

"Kalau uangnya cukup tidak dipotong lagi, saya yakin. Asal jangan dipotong lagi ini kan dipotong lagi kemarin. Kemarin dipotong tidak banyak sih cuma Rp 500 miliar, cuma kan dampaknya besar sekali," pungkas Sudin.

Quote