Ikuti Kami

Sutrisno Beberkan Penyebab Utama Permasalahan Kedelai

Sutrisno membeberkan membeberkan itu terjadi karena produksi kedelai dalam negeri tidak bisa memenuhi kebutuhan. 

Sutrisno Beberkan Penyebab Utama Permasalahan Kedelai
Anggota Komisi IV DPR RI Sutrisno.

Jakarta, Gesuri.id - Anggota Komisi IV DPR RI Sutrisno membeberkan penyebab utama terjadinya carut marut masalahan kedelai.

Hal itu terjadi karena produksi kedelai dalam negeri tidak bisa memenuhi kebutuhan. Menurutnya, yang menjadi persoalan rakyat tentunya harus dibela dan diperjuangkan.

Baca: Ananta Desak Tingkatkan Produktivitas Kedelai Lokal

“Tadi disebutkan, pengrajin tahu  cenderung cocok pakai kedelai lokal, 1 juta. Tentunya sisanya 2 juta karena sampai hari ini pengrajin tempenya lebih menyukai kedelai impor,” ujar Sutrisno di Jakarta, Senin (21/3).

Ia juga menjelaskan, anggaran pengembangan kedelai di setiap tahunnya itu cukup besar. Namun di lapangan, masyarakat cenderung lebih tertarik untuk memanfaatkan lahannya untuk menanam tanaman lainnya daripada kedelai. 

Karena itu, Komisi IV DPR RI berusaha untuk menekan pemerintah untuk terus meningkatkan produktivitas kedelai ini agar petani juga terangsang untuk menanam kedelai. Sehingga secara ekonomis punya nilai yang lebih mencukupi dibandingkan dengan penembangan pertanian lainnya.

Baca: Gembong Dorong Subsidi Untuk Stabilkan Harga Kedelai

“Pertanyaan saya adalah berapa yang bapak serap dari hasil produksi kedelai lokal itu? Memang petani itu tidak tertarik untuk menanam kedelai itu, karena produksinya kalau paling bagus bisa 2 ton, rata rata 1,3-1,5 ton. Dengan harga Rp9 ribu saja, kurang lebih 10 jutaan kan, dapatnya? Masih lebih menarik dimanfaatkan lahannya untuk tanaman yang lainnya,” seloroh politisi PDI Perjuangan tersebut.

Indonesia sebelumnya sempat mengalami kenaikan harga dan kelangkaan bahan baku kedelai. Hal tersebut menyebabkan berkurang atau menghilangnya sebagian produsen tempe.

Quote