Ikuti Kami

Tahun 2021 Pembangunan Bendungan Cibeer & Cijurey

Menurut Menteri Basuki, setelah pembangunan infrastruktur pengendali banjir di hulu, Kementerian PUPR juga akan memfokuskan ke hilir.

Tahun 2021 Pembangunan Bendungan Cibeer & Cijurey
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono.

Jakarta, Gesuri.id - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menargetkan pembangunan Bendungan Cibeet dan Cijurey di Jawa Barat dapat dimulai pada 2021.

"Kami akan bangun Bendungan Cibeet dan Cijurey yang ditargetkan bisa dimulai tahun depan," ujar Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dalam keterangan resminya di Jakarta, Kamis (30/1).

Baca: Terkuak, Ini Alasan Pemerintah Masif Bangun Bendungan

Menurut Menteri Basuki, setelah pembangunan infrastruktur pengendali banjir di hulu, Kementerian PUPR juga akan memfokuskan ke hilir, seperti Karawang, Muara Gembong, Cilamaya yang tahun ini juga terkena banjir besar.

Selain itu Kementerian PUPR memiliki program Penanganan Banjir Cekungan Bandung, yaitu pembangunan Embung Gedebage, Pembangunan Kolam Retensi Cieunteung, dan Floodway Cisangkuy.

Pembangunan Embung Gedebage yang dikerjakan sejak Juli 2017 hingga Desember 2018 tersebut dibangun dengan lahan seluas 7,7 hektare dan memiliki volume tampung sebesar 270.000 m3 dengan lebar Bandung 148 meter, panjang kantong lumpur 3 meter.

Bendung yang berlokasi di Kecamatan Gedebage Kota Bandung tersebut dibangun dengan nilai kontrak Rp85 miliar dengan Kontraktor PT. Hidup Indah Permai serta konsultan supervise PT. Geodinamika Konsultan.

Baca: Hingga Rp43,97 Triliun, Anggaran SDA Bagi Bendungan & Embung

Manfaat dari pembangunan Embung Gedebage yaitu, sebagai tampungan air untuk musim kemarau, penguatan kemampuan pengendalian banjir (13 desa, 332 KK, 32 hektar mengurangi banjir), untuk menambah estetika pada masjid Al-Jabar, serta sebagai sarana rekreasi wisata.

Lalu terdapat pembangunan Kolam Retensi Cieunteung memiliki luas tampungan 4,75 hektar dengan volume tampung 190.000 meter persegi dan memiliki manfaat mengurangi genangan pada area 39 hektar. Dikerjakan oleh kontraktor PT. Nindya - Barata Joint Operation dengan anggaran Rp203 miliar.

Quote