Jakarta, Gesuri.id - Menteri Sosial Tri Rismaharini menyampaikan kementeriannya segera meluncurkan sebuah aplikasi khusus untuk penyaluran bantuan sosial agar tidak terjadi lagi penyelewengan.
Baca: Wah! Risma Temukan Harta Karun di Kantornya, Apa Itu?
"Nanti ke depan, tanggal 1 Juni 2021 kita akan keluarkan. Sudah pakai mobile app (aplikasi ponsel)," kata Risma, Kamis (20/5).
Lebih lanjut, Risma mengatakan, saat ini dirinya sudah bekerja sama dengan sejumlah instansi baik Kejaksaan Agung dan BPKP untuk menyelesaikan masalah penyalahgunaan bantuan sosial.
Oleh sebab itu, kata dia, kalau ada laporan penyalahgunaan maka akan langsung menunjuk Kejaksaan Agung agar langsung menelusurinya di lapangan.
Selanjutnya, kalau ada pejabat di Kementerian Sosial yang berupaya untuk melakukan penyelewengan dana Bansos Covid-19, maka pihaknya juga akan meminta Kejaksaan Agung untuk melakukan audit.
"Kalau ada laporan saya langsung tunjuk," ujarnya.
Sebelumnya, penyidik senior di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan menyinggung soal adanya korupsi Bansos yang nilainya hingga triliunan rupiah.
Novel Baswedan mengungkapkan bahwa korupsi bansos Covid-19 yang menjerat mantan Menteri Sosial Juliari Peter Batubara ini harus diteliti lebih jauh.
Dia mengatakan kasus bansos Covid-19 yang pada saat itu KPK melakukan operasi tangkap tangan tidak hanya untuk wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya.
Baca: Tangkap 57 Paket Sabu, Meryl Puji Polresta Tanjung Balai
Namun, kata Novel, kasus serupa juga terjadi di seluruh daerah di Indonesia dengan pola yang sama sehingga perlu penyelidikan lebih lanjut.
"Ini kasus yang mesti diteliti lebih jauh. Kasus ini nilainya puluhan triliun. Bahkan saya rasa seratus triliun nilai proyeknya dan ini korupsi terbesar yang saya pernah perhatikan," kata Novel Baswedan. Dilansir dari pikiranrakyatcom.
