Ikuti Kami

Vaksin Covid, Jangan Terjebak Permainan Perusahaan Jahat

Banyak orang atau perusahaan yang memanfaatkan pandemi ini untuk mengeruk untung sebanyak-banyaknya.

Vaksin Covid, Jangan Terjebak Permainan Perusahaan Jahat
Ilustrasi. Vaksin Covid-19.

Jakarta, Gesuri.id - Anggota Komisi IX DPR RI Rahmad Handoyo mengingatkan pemerintah agar tidak terjebak dalam permainan perusahaan  pemburu rente dalam upaya pengadaan dan produksi vaksin Covid-19. 

Baca: Tekan Covid, TNI/Polri Perlu Tegas Tegakkan Hukum

"Ditengah pandemi ini, banyak perusahaan yang jahat. Mengapa saya katakan jahat ? Ya, karena mereka hanya mementingkan sisi komersil semata. Banyak orang atau perusahaan yang memanfaatkan pandemi ini untuk mengeruk untung sebanyak-banyaknya," kata Rahmad Handoyo dalam keterangannya kepada wartawan di Jakarta, Selasa (14/7). 

Politisi PDI Perjuangan ini mengatakan, saat ini seluruh dunia, dalam waktu yang bersamaan, berupaya menemukan vaksin. Dalam situasi seperti ini, katanya, pemerintah lebih baik  mendorong anak bangsa sendiri untuk melakukan riset untuk menemukan dan memproduksi vaksin anti corona sendiri.

"Pemerintah mendorong anak bangsa dengan penguatan anggaran yang memadai, sampai bisa menemukan dan memproduksi vaksin sendiri. Saya yakin, jika didukung anggaran yang cukup,  kita juga mampu," katanya.

Kembali keperusahaan 'jahat', legislator asal Boyolali, Jawa Tengah ini mengatakan,  saat ini banyak perusahan-perusahaan farmasi diluar negeri yang berupaya menemukan dan memproduksi vaksin mencoba meminta ijon terlebih dahulu kepada  negara tertentu. Perusahaan tersebut, berjanji akan memberikan hak untuk membeli kepada negara pemberi ijon.

"Kalau tidak ijon maka negara tersebut akan kehabisan atau didahului oleh negara lain. Kemudian, harga yang ditawarkan juga pasti akan gila-gilaan mengingat seluruh dunia membutuhkan vaksin in. Mereka menjual dengan harga mahal dengan alasan telah menghabiskan jutaan dolar untuk riset," katanya.

Dikatakan  Rahmad Handoyo, dalam situasi pandemi, kita tidak bisa berharap ada  perusahan yang terketuk hatinya menurunkan harga. Justru semua orang berlomba-lomba menemukan  vaksin untuk tujuan komersialisasi. 

"Ini memang sangat  disayangkan, tapi fakta dilapangan beginilah adanya. Makanya saya katakan  banyak  perusahaan yang jahat, yang berusaha menemukan vaksin untuk komersialisasi," katanya. 

Baca: Selly: New Normal Harus Dievaluasi, Sekarang New Habbit

Rahmad Handoyo menegaskan lagi,  agar Indonesia tidak menjadi 'korban' perusahaan jahat tersebut, pemerintah harus memberikan otoritas pendanaan untuk riset dan memproduksi sendiri kepada anak bangsa.   

Saat ini, diketahui sejumlah perusahann seperti  Kalbe Farma, telah menjalin kerja sama dengan sejumlah perusahaan farmasi luar. Bio Farma bekerja sama dengan Sinovac Biotech asal Cina dalam memproduksi vaksin virus ini.

Presiden Joko Widodo sendiri memprediksi  bahwa Indonesia bakal berhasil memproduksi vaksin Covid-19 pada awal tahun 2021. 

Presiden dalam keterangannya, Senin (13/7), mengatakan, saat ini tengah dilakukan proses pengujian vaksin  dengan bekerja sama dengan sejumlah perusahaan farmasi luar negeri.

Quote