Ikuti Kami

Wali Kota Semarang Targetkan PLTSa Segera Tuntas 

Teknologi tersebut dinilai mampu untuk menghilangkan bau yang ditimbulkan oleh TPA Jatibarang.

Wali Kota Semarang Targetkan PLTSa Segera Tuntas 
Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi.

Semarang, Gesuri.id - Kota Semarang tahun ini akan segera menuntaskan proyek pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) dengan teknologi Landfill Gas.

Proyek hasil kerja sama Kota Semarang dengan Kerajaan Denmark tersebut memanfaatkan gas methan yang dikeluarkan oleh timbunan sampah di TPA Jatibarang Kota Semarang, untuk diolah menjadi listrik.

Baca: Hendi Mekarkan Kerjasama Strategis dengan Pemkot Surakarta

Teknologi tersebut dinilai mampu untuk menghilangkan bau yang ditimbulkan oleh TPA Jatibarang, sehingga dapat mengatasi persoalan udara yang sering mengganggu lingkungan sekitar. 

Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi memulai project PLTSa dengan teknologi insinerator atau pembakaran, Selasa (22/1).

Bertempat di Ruang Komisi Kompleks Balaikota Semarang, Wali Kota yang akrab disapa Hendi itu menandai dimulainya project PLTSa kedua di Kota Semarang tersebut, dengan kegiatan Kick Off Meeting penyusunan Outline Bussiness Case (OBC) Project Pembangunan Instalasi Pengolah Sampah Menjadi Energi Listrik Berbasis Teknologi Ramah Lingkungan. 

Melalui project ini, Wali Kota yang juga merupakan politisi PDI Perjuangan itu berupaya agar persoalan sampah di Kota Semarang dapat tertangani dengan tuntas. 

Sebagai salah satu Kota Metropolitan di Indonesia, persoalan sampah di Kota Semarang merupakan masalah yang serius.  Kota Semarang tercatat menghasilkan sampah sebanyak 1.000 sampai 1.200-ton setiap harinya.

Dalam pengelolaannya di TPA Jatibarang, Kota Semarang memperoleh bantuan sebesar 49 milyar dari Negara Denmark yang dimanfaatkan untuk mengolah membran tertutup seluas 6 hektar dari gas methan menjadi energi listrik. 

Hendi pun optimis bahwa project PLTSa ini akan mampu menuntaskan persoalan sampah di Kota Semarang. Hendi mengungkapkan bahwa di samping menyelesaikan masalah sampah, project PSEL dapat mensuplai pasokan energi listrik ke PLN. 

"Saya optimis permasalahan sampah di Kota Semarang akan tuntas, dengan mengolah sampah yang tadinya sesuatu yang tidak berguna kemudian bisa dimanfaatkan hingga menjadi energi listrik untuk PLN,” ujarnya.

Hendi melanjutkan, tahapan pembangunan project PSEL adalah Penyusunan Outline Business Case (OBC), Financial Business Case (FBC) dan tahap konstruksi. 

Hendi juga melantunkan ucapan terima kasih nya kepada pihak yang telah membantu penyusunan OBC. Proses Ground breaking ditargetkan bisa dilaksanakan pada bulan November 2019. 

Baca: Pembangunan Underground Simpang Lima Semarang Terus Dikaji

"Terima kasih kepada PLN, Bappenas, KPIP, KIAT, kerja sama Indonesia dengan Australia yang sudah membantu memfasilitasi penyusunan OBC, Kementerian sudah dibantu, dan kita ingin mudah-mudahan November tahun ini sudah mulai ground breaking,” ungkap Hendi.

Pembangunan PLTSa atau PSEL di Kota Semarang ini merupakan amanah Peraturan Presiden Nomor 35 Tahun 2018 tentang percepatan Pembangunan Instalasi Pengolah Sampah Menjadi Energi Listrik Teknologi Ramah Lingkungan. Dalam Perpres tersebut Kota Semarang termasuk dalam 7 Kota prioritas Pembangunan instalasi pengolah sampah menjadi energi listrik selain kota Jakarta, Tangerang, Bandung, Surabaya, Solo dan Makassar.

Quote