Sragen, Gesuri.id - Bendahara DPD PDI Perjuangan Jawa Tengah (Jateng) Agustina Wilujeng Pramestuti mengungkapkan, PDI Perjuangan optimistis akan sapu bersih kemenangan pasangan Joko Widodo (Jokowi) - Ma'ruf Amin di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 mendatang.
Menurutnya, pada Pilpres 2014 lalu, ada enam kabupaten yang masih menyisakan kemenangan untuk pihak lawan, di antaranya adalah Kabupaten Rembang, Kabupaten Demak, Kabupaten Kendal, Kabupaten Tegal, Kabupaten Pekalongan dan Kabupaten Blora. Maka dari itu, untuk target Pilpres mendatang pihaknya telah menaikkan target ke seluruh daerah di Jateng.
"Untuk Jawa Tengah dan eks Karesidenan Surakarta termasuk Sragen, yakin menang. Kalau untuk Pak Jokowi kami optimis, karena semua bekerja, lintas partai. Pilpres tidak menghawatirkan tapi satu suara sangat bermanfaat, jika menambah suara akan membantu suara nasional," ungkapnya saat acara jalan sehat memperingati HUT Republik Indonesia ke 73, di Ndayu Park pada Minggu (19/8).
Baca: PDI Perjuangan Jatim Siapkan Tim Pemenangan Jokowi-Ma'ruf
Anggota Komisi IV DPR RI dari Dapil Jateng itu menuturkan, pihaknya akan terus menggelar rapat khusus dengan seluruh struktur partai DPD hingga DPC untuk update pemenangan Pemilihan Umum (Pemilu) dan Pilpres.
Lebih lanjut politisi PDI Perjuangan itu mengatakan, semua Caleg secara otomatis menjadi bagian dari pemenangan Jokowi. Meskipun dari Tim Pemenangan Pilpres secara nasional terbentuk terpisah. Namun dari Caleg sifatnya menguatkan, akan memberi efek popularitas Jokowi.
"Suara yang minim ini akan terangkat dari popularitas Jokowi, maka semakin dia bekerja semakin banyak suara yang diraih," katanya.
Agustina menegaskan, elektabilitas Jokowi di Jateng sampai pada angka 74 persen. Meski pun saat ini belum dipastikan karena dari kompetitor belum ada penetrasi di lapangan.
Baca: Hasto: Ma'ruf Lebih Unggul dari Sandi
"Untuk Pak Jokowi kita terget sapu bersih. Pilpres optimistis banget Jokowi di Jateng kuat," ujarnya.
Agustina menyatakan, koordinasi tetap dilakukan pada partai pengusung lainnya. Koordinasi dilaksanakan dengan untuk pilpres, sedangkan untuk kompetisi di pileg tetap bersaing secara sehat.
