Ikuti Kami

Aria Tegaskan Rekonsiliasi Bersifat Wajib, Sesuai Pancasila

Rekonsiliasi adalah maunya ideologi Pancasila, konstitusi dan undang-undang bahwa adanya kontestasi, negosiasi dan musyawarah mufakat.

Aria Tegaskan Rekonsiliasi Bersifat Wajib, Sesuai Pancasila
Direktur Program Tim Kampanye Nasional Jokowi-KH Ma'ruf Amin, Aria Bima. Foto: era.id.

Jakarta, Gesuri.id - Rencana mempertemukan Presiden terpilih Joko Widodo dengan Capres Prabowo Subianto diharapkan menjadi momen yang dapat meredam tensi panas pendukung fanatik pascapemilihan presiden. 

Hingga kini rekonsiliasi itu pun belum belum terlaksana.

Baca: Syarat Rekonsiliasi, Arteria: Lecehkan Nilai Kemanusian

Direktur Program Tim Kampanye Nasional Jokowi-KH Ma'ruf Amin, Aria Bima menerangkan rekonsiliasi bukan maunya perorangan Jokowi dan Prabowo atau bahkan partai pengsungnya.

"Tetapi rekonsiliasi adalah maunya ideologi Pancasila, konstitusi dan undang-undang bahwa adanya kontestasi, negosiasi dan musyawarah mufakat," tegas Politisi PDI Perjuangan itu di acara OPSI metrotvnews, Selasa (9/7).

Aria menekankan bahwa, dalam hal ini rekonsiliasi adalah kehendak konstitusi, ideologi dan kehendak rakyat. 

"Kalau sudah berkontestasi menang kalah hanya ada di kontestasi. Di dalam memperjuangkan kepentingan bangsa, rakyat, dan negara tidak ada menang kalah yang menang itu rakyat," jelasnya.

Untuk itu, lanjut Aria, demi kerukunan bangsa dan negara usai Pilpres 2019 ia berharap para pendukung dapat bersatu kembali dan bersama-sama memajukan Indonesia. Oleh sebab itu, rekonsiliasi harus dilakukan

"Bukan perlu memang harus itu kehendak rakyat dan kehendak konstitusi. Ndak bisa tidak. Harus," tegasnya.

"Ada yang mengatakan nggak usah rekonsiliasi wong rakyat sudah damai, ada yang mengatakan seperti itu," sambungnya.

Namun menurutnya, saat ini adalah bagaimana melakukan rekonsiliasi mental dan rekonsiliasi sosial supaya rakyat tidak terbelah. Ia mencontohnya tak sedikit saat Pilpres terjadi perdebatan di media sosial hal itu merupakan contoh permasalahan di bawah.

"Ini kan luka batin di bawah. nah supaya ini ndak luka saya harus rekonsiliasi. Itu disimpulkan ketemunya Pak Prabowo dan Pak Jokowi salah satunya," tuturnya.

Baca: Masinton: Rekonsiliasi Harus Didasari Keluhuran & Ketulusan

Ditanya terkait kenapa hingga saat ini rekonsiliasi tersebut belum terjadi. Aria mengungkapkan tinggal menunggu waktu.

"Itu bukan masalah belum terjadi, tapi masalah timing yang belum tepat saja. Tapi saya sangat yakin bahwa dua tokoh ini pasti akan ketemu. Cuma timingnya (waktunya, red) supaya pas seperti apa, ini cuma masalah waktu," tandas anggota Komisi VI DPR RI ini.

Quote