Ikuti Kami

Budiman Tak Percaya Ratna Sarumpaet Pelaku Hoax Tunggal

"Jadi saya tidak percaya bahwa Ratna Sarumpaet adalah pelaku tunggal, saya tidak percaya bahwa orang-orang di sekitar Pak Prabowo

Budiman Tak Percaya Ratna Sarumpaet Pelaku Hoax Tunggal
Anggota DPR RI Fraksi PDI Perjuangan Budiman Sudjatmiko

Jakarta, Gesuri.id - Influencer Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo- Ma'ruf Amin, Budiman Sudjatmiko tak percaya jika Ratna Sarumpaet merupakan pelaku tunggal dari drama kebohongan yang dia buat. Pasalnya sandiwara yang sama merupakan jiplakan dari cara-cara kampanye politik pemilihan presiden di Amerika Serikat saat Donald Trump mencalonkan diri sebagai Presiden Amerika tahun 2016.

"Jadi saya tidak percaya bahwa Ratna Sarumpaet adalah pelaku tunggal, saya tidak percaya bahwa orang-orang di sekitar Pak Prabowo atau Pak Prabowo sendiri adalah korban," ujar Budiman di Media Center Jokowi-Ma'ruf Amin, Jalan Cemara no 19, Menteng, Jakarta, Jumat (5/10).

Budiman mengatakan, mempercayai Ratna Sarumpaet sebagai pelaku tunggal dari kebohongannya, sama seperti mempercayai pembunuh John F Kennedy cuma Lee Oswald. Pasalnya, drama politik ini merupakan fenomena sistematis yang menggunakan kutipan yang tidak bisa dicek kebenarannya.

Politisi PDI Perjuangan ini menuturkan, kabar hoaks terkait dengan kasus dugaan penganiayaan Ratna Sarumpaet itu adalah sesuatu yang sudah diprediksi sejak Pilkada DKI 2017 yang ternyata merupakan kerja dari konsultan politik bernama Cambridge Analytica.

"Karena pada kasus Ahok kita melihat ada fenomena aneh di mana kutipan dan potongan media bisa dipakai untuk memobilisasi dukungan maupun sikap anti terhadap figur tertentu, ternyata memang itu adalah kerja dari sebuah perusahan yang kita kenal Cambridge Analytica," ucap Budiman. 

Secara tegas politisi PDI Perjuangan ini mengatakan bahwa penyebaran berita bohong atas kasus Ratna Sarumpaet bukanlah suatu kesalahan tetapi kekacauan yang sengaja diciptakan.

"Jadi apa yang terjadi dalam kasus Ratna Sarumpaet sebenarnya adalah bukan sebuah kesalahan, bukan sebuah kekeliruan, tapi suatu kehebohan yang diciptakan karena memang orang mau dikacaukan. Dikacaukan dengan kabar palsu," imbuhnya.

Quote