Ikuti Kami

Doa Itu Memuliakan Pencipta, Bukan Mengancam

Sebuah lantunan doa yang ditujukan ke Tuhan Yang Maha Esa merupakan sebuah permohonan dan memuliakan Sang Khalik.

Doa Itu Memuliakan Pencipta, Bukan Mengancam
Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto.Foto: Gesuri.id/ Heru Guntoro.

Bandung, Gesuri.id - Sekjen PDI Perjuangan Hasto Krisitiyanto menilai doa yang dilantunkan Neno Warisman adalah suatu hal yang buruk.

Terlebih sebuah lantunan doa yang ditujukan ke Tuhan Yang Maha Esa merupakan sebuah permohonan dan memuliakan Sang Khalik.

Baca: Kiai Ma'ruf Kecewa Massa Munajat 212 Ricuh & Intimidasi Pers

"Sejak kecil kami diajarkan doa. Doa itu memuliakan Tuhan Yang Maha Kuasa. Doa itu juga memuliakan para leluhur. Doa itu untuk kepentingan yang baik" ungkap Hasto di Bandung, Jawa Barat, Sabtu (23/2).

Bahkan tambah Hasto sebuah lantunan doa bukan mengancam ke Sang Pencipta.

"Enggak ada kami diajarkan doa itu paksa memaksa." Tambah Hasto.

Sementera Habib Sholeh Al Muhdor menanggapi apa yang disampaikan  Neno Warisman dengan satu kata: Al Jannah Mubalash.

"Surga tidak gratis. Jadi jangan menangis di hadapan manusia, tapi hatinya dengki, hasud. Semua manusia itu (berdoa) dari hati. Jadi jangan munafik seolah olah mereka lebih Islam dari kita, lebih mulia dari kita di hadapan Allah, itu belum." tambah Habib Sholeh 

Baca: PDI Perjuangan Kecam Aksi Kekerasan Terhadap Pers

Lebih lanjut Habib Sholeh mengatakan Surga kita dengan kelakuan kita, amal kita, bukan karena munajat munajat di Monas itu bisa masuk surga. Walaupun tiap hari munajat di Monas belum tentu masuk surga.

Quote