Simeulue, Gesuri.id - Caleg DPR RI dari PDI Perjuangan untuk Dapil Aceh I, Ramond Dony Adam bertindak cepat setelah mendengar keluhan nelayan terkait kelangkaan solar di Kabuaten Simeulue, Provinsi Aceh.
Hal itu dilakukan Dony ketika mengunjungi Pelabuhan Nelayan Pajak Inpres Sinabang, Selasa (19/3). Kunjungan itu dilakukan Dony ntuk melihat langsung kondisi neyalan dan menyerap aspirasi mereka.
Baca: Risma Berikan Pembinaan Karakter di Hadapan Ribuan Siswa
Tidak lama setelah mendapat keluhan nelayan, Dony langsung menghubungi Marketing Operation Regional (MOR) I Aceh untuk mengatasi masalah tersebut.
“Saya ingin dalam seminggu ke depan solar untuk nelayan di Simuelue tidak lagi langka,” tegas Dony.
Tidak hanya itu, Dony juga melalui selulernya menghubungi Anggota Komisi VII DPR, Adian Yunus Yusak Napitupulu yang membidangi Energi Sumber Daya Mineral agar menyampaikan kepada Direktur Utama Pertamina mengenai kelangkaan BBM.
“Meski Pulau Simeulue salah satu pulau terluar dan terpencil di Aceh, BBM tidak boleh langka. Nelayan Simuelue harus mendapatkan keadilan dalam mendapatkan solar,” tegas Dony dalam percakapan dengan Adian.
Kelangkaan BBM jenis solar memang masih menjadi persoalan banyak nelayan di Provinsi Aceh, tak terkecuali di Kabupaten Simeulue. Sebab, kuota solar untuk wilayah pantai barat Serambi Mekkah ini memang tidak mencukupi.
“Kalau ditanya sudah berapa lama solar langka di sini, ya sudah sangat lama, sudah bertahun-tahun. Tapi tak kunjung ada jalan keluar,” ujar Ketua Koperasi Nelayan Sehati, Afrizal Akbar saat bertemu dengan Dony.
Kepada Dony, para nelayan meminta agar memperjuangkan nasib mereka Pemerintah Pusat supaya solar tidak lagi langka di Pulau Simeulue.
Baca: Djarot Kagum pada Terasi Asahan
“Kalau solar langka, bagaimana kami bisa tenang mencari makan?” ujar Afrizal.
Di Simeulue, kata Afrizal masyarakat yang berprofesi sebagai nelayan saat ini lebih kurang berjumlah 4.000 orang. Selain itu yang menjadi kendala bahwa sampai saat ini di Simeulue belum tersedianya Stasiun Pengisian BBM yang dikhususkan kepada nelayan.
“Nelayan juga terpaksa harus mengantri beberapa jam di SPBU untuk mendapatkan solar,” ujarnya.
