Ikuti Kami

Hasto: Menang Tidak Boleh Korupsi, Kalah Perbaiki Diri

PDI Perjuangan telah melakukan penguatan integritas Partai dengan berkomitmen pada sikap anti-korupsi.

Hasto: Menang Tidak Boleh Korupsi, Kalah Perbaiki Diri
Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto dalam pembukaan acara diskusi menjelang HUT PDI Perjuangan ke-46 bertajuk "PDI Perjuangan dan Magnet Politiknya" yang digelar oleh DPP PDI Perjuangan, di Cikini, Jakarta Pusat, Selasa (18/12). (Foto: gesuri.id/Imanudin)

Jakarta, Gesuri.id - Sekjen PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto, mengatakan PDI Perjuangan terus melakukan pembenahan dan oto-kritik secara internal. Di usia Partai yang hampir menginjak angka 46 tahun itu, Hasto mengatakan PDI Perjuangan telah melakukan penguatan integritas Partai dengan berkomitmen pada sikap anti-korupsi.

Baca: Sejarah Membentuk PDI Perjuangan Tak Cengeng dalam Berjuang

"Bagaimana oto-kritik yang dilakukan oleh Partai sebagai respon dengan berbagai bentuk korupsi. Kami menentang keras itu, memberikan sangsi pemecatan, sebagai upaya memerangi korupsi, kolusi, nepotisme," kata Hasto dalam pembukaan acara diskusi menjelang HUT PDI Perjuangan ke-46 bertajuk "PDI Perjuangan dan Magnet Politiknya" yang digelar oleh DPP PDI Perjuangan, di Cikini, Jakarta Pusat, Selasa, (18/12).

Hasto mengatakan PDI Perjuangan, sebagai partai pelopor, tidak tergoda menjadi partai yang berambisi, dan menggunakan segala cara, untuk memenangkan pemilu dan mendapatkan kekuasaan. 

"Kita tidak tergoda untuk sekadar menjadi partai elektoral untuk menang pemilu," ujar Hasto.

"Pemilu itu adalah alat untuk mencari pemimpin. Menang lima tahun, kalah lima tahun. Menang tidak boleh korupsi, kalah kita perbaiki diri," lanjut Hasto.

Baca: Sekjen Hasto Ajak Kader Medan Komitmen Antikorupsi

Karenanya, sebagai partai pelopor, Hasto mengatakan partainya berusaha mengembalikan watak politik yang membangun peradaban publik dan kemakmuran rakyat, bukan watak yang mengejar kekuasaan semata.
 
"Karena itulah ini tanggung jawab kita untuk mengembalikan seluruh watak politik yang membangun keadaban publik, seluruh watak politik yang tidak menjadi kekuasaan sebagai segala-galanya, tapi sebagai alat untuk kemakmuran rakyat itu sendiri," ungkap Hasto.

Quote