Ikuti Kami

Hasto Pastikan BTP Tak Akan Terlibat Kampanye

BTP takkan menjadi juru kampanye atau terlibat dalam proses kampanye pemilu 2019.

Hasto Pastikan BTP Tak Akan Terlibat Kampanye
Mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (BTP).

Yogyakarta, Gesuri.id - Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto pastikan Basuki Tjahaja Purnama (BTP) tak dilibatkan dalam proses kampanye pemilu 2019.

Kata Hasto, PDI Perjuangan masih berkonsentrasi ke Pemilu sebagai fokus utama. Makanya, dirinya yang juga menjabat Sekretaris TKN Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin itu, terus melakukan safari politik.

Baca: BTP Tetap Akan Digembleng Sebagai Kader Baru

Dipastikan pria asal Yogyakarta itu, bahwa BTP takkan menjadi juru kampanye atau terlibat dalam proses kampanye pemilu 2019. Baik untuk parpol maupun untuk pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin.

"Belum ada penugasan-penugasan partai untuk BTP. Apalagi, sama seperti anggota baru lainnya, BTP masih harus menjalani proses kaderisasi terlebih dahulu," ungkapnya menjawab wartawan di sela Rapat Kerja Agung Senapati Nusantara 2019, di Yogyakarta, Sabtu (9/2).

"Jadi Pak BTP tidak akan jadi juru kampanye. Karena dia ada agenda kegiatan pribadi di luar negeri. Yang jelas saat ini kami kerjakan pemilu dulu. Fokus kami ke pemilu, konsentrasi penuh," imbuhnya.

Ketika ditanya apakah bergabungnya BTP akan menguntungkan atau merugikan partainya, Hasto menjawab pihaknya tak bicara soal untung rugi. Yang diutamakan pihaknya adalah politik dengan nilai-nilai kemanusiaan. Sebab politik haruslah membangun peradaban, sehingga tidak hanya bicara soal untung rugi politis.

"Politik itu bicara tentang hal-hal yang sangat fundamental termasuk hubungan kita sebagai sesama manusia, hubungan kita dengan Tuhan, hubungan kita dengan alam raya, itu politik," ujar Hasto.

Baca: BTP Tak Minta Jabatan Apapun Saat Gabung di PDI Perjuangan

Disinggung soal bergabungnya BTP ke PDI Perjuangan akan menguntungkan atau merugikan suara PDI Perjuangan, Hasto menuturkan, suara bisa diraih melalui kerja keras di tengah masyarakat.

"Kita tidak berpikir demikian. Karena bagi kami, suara itu hanya melalui kerja keras di tengah rakyat. Bukan dari seseorang itu masuk dan menjadi anggota dengan KTA (Kartu Tanda Anggota, red)," pungkas Hasto.

Quote