Jakarta, Gesuri.id - Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto merespon ucapan Prabowo Subianto soal ekonomi kebodohan dengan membandingkan kebodohan yang tak bisa membedakan mana operasi plastik dan penganiyaan.
"Rakyat juga akhirnya melihat siapa yang sebenarnya menderita gejala kebodohan itu ketika tidak bisa membedakan antara penganiayaan dan operasi plastik," ujar Hasto di Media Center Jokowi-Ma'ruf Amin, Jalan Cemara no 19, Menteng, Jakarta, Jumat (12/10).
Menurut Hasto, rakyat sudah bisa melihat mana yang lebih bodoh antara Jokowi dan Prabowo.
Sekretaris TKN Jokowi-Ma'ruf Amin ini mengatakan, Prabowo jelas mengalami gejala kebodohan sebab tak bisa membedakan mana bengkak akibat operasi plastik dan penganiayaan yang dialami oleh Ratna Sarumpaet beberapa waktu lalu.
"Rakyat paham siapa yang sebenarnya menderita gejala kebodohan," tambahnya.
Untuk diketahui, Prabowo mengkritik keras pemerintahan Jokowi terkait soal kondisi perekonomian Indonesia saat ini. Dia bahkan menyebutkan bahwa Indonesia sedang mengalami The Economics of Stupidity atau ekonomi kebodohan.
Ucapannya itu berlandaskan pandangannya terhadap penerapan sistem ekonomi yang sedang dijalankan pemerintahan saat ini. Dia juga pernah mengatakan bahwa Jokowi menganut sistem neoliberalisme, yang dianut oleh Amerika Serikat, yakni menjalani sistem ekonomi dengan menyerahkan seluruh kegiatan perekonomiannya pada pasar atau pasar bebas (free trade) di awal 2018