Ikuti Kami

Hidayat Nur Wahid Jangan Asal Klaim Soal Hari Santri

Penetapan Hari Santri murni kebijakan Presiden Jokowi.

Hidayat Nur Wahid Jangan Asal Klaim Soal Hari Santri
Kader muda PDI Perjuangan Zuhairi Misrawi.

Jakarta, Gesuri.id - Kader muda PDI Perjuangan Zuhairi Misrawi menegaskan politisi PKS Hidayat Nur Wahid sebaiknya tidak asal klaim terkait ditetapkannya tanggal 22 Oktober sebagai Hari Santri. Sebab, faktanya, terkait tanggal 22 Oktober itu murni usulan Nahdlatul Ulama (NU).

Penetapan Hari Santri sebenarnya murni kebijakan Presiden Jokowi yang didukung sepenuhnya oleh NU dan PDI Perjuangan. 

"Jadi tidak elok kalau Hidayat Nurwahid mengklaim secara sepihak soal itu," kata Zuhairi kepada Gesuri, Jumat (22/3). 

Bahkan, lanjut Zuhairi, kalau mau jujur justru dulu yang menentang ide Hari Santri adalah Fahri Hamzah, Politisi PKS. Mantan aktivis KAMMI yang belakangan dipecat PKS itu bahkan menyebut Hari Santri sebagai gagasan sinting.

"Berpolitik itu harus dengan prinsip dan kejujuran, bukan asal klaim. Hari Santri ini murni komitmen Presiden Jokowi untuk memuliakan kiai, santri, dan pesantren sebagai khazanah Islam Nusantara," ujar cendekiawan muda NU itu.

Seperti diketahui, Politisi PKS Hidayat Nur Wahid mengklaim dirinya yang mengusulkan tanggal 22 Oktober sebagai Hari Santri. Klaim itu ia ucapkan ketika menjawab pertanyaan seorang netizen di akun twitternya, @hnurwahid. 

"Waalaikumussalam. Capres Jokowi usulkan hari santri tgl 1 Muharam. Saya usulkan hari santri 22 Oktober. Alhamdulillah Ketum PBNU, KH Said Aqil Siraj, setuju Hari Santri 22 Oktober. Dan Presiden Jokowi tetapkan Hari Santri Nasional 22 Oktober, bukan 1 Muharam," ujar @hnurwahid.

Quote