Ikuti Kami

Ini Kata Rudy Soal Ubah Lirik Lagu Hingga Viral 

Rudy mengubah beberapa bait lirik lagu Didi Kempot menurut versinya sendiri.

Ini Kata Rudy Soal Ubah Lirik Lagu Hingga Viral 
Ketua DPC PDI Perjuangan Solo, FX Hadi Rudyatmo.

Solo, Gesuri.id - Ketua DPC PDI Perjuangan Solo, FX Hadi Rudyatmo menegaskan dirinya tidak menyindir siapapun. Sebab dalam lagu yang liriknya dirubah dirinya tidak menyebut atau merujuk pada satu nama.

Itu dikatakannya terkait beredarnya video di media sosial saat Ketua DPC PDI Perjuangan Solo, F.X. Hadi Rudyatmo, menyanyikan lagu Didi Kempot berjudul Pamer Bojo dengan merubah beberapa bait dalam lirik lagu menurut versinya sendiri. 

"Sapa yang menyindir, kan saya tidak menyebut nama. Maksud saya, kalau menyimpan klambi abang baju merah di hatinya itu (harus) benar-benar. Saya ini kan menyimpan klambi abang neng ati tenan, bukan kutu loncat," paparnya, Sabtu (25/1).

Dalam lagu Pamer Bojo ada satu lirik aslinya : "Dudu klambi anyar sing neng njero lemariku. Nanging bojo anyar sing mbok pamerke neng aku (Bukan baju baru yang ada di lemariku. Tapi pasangan baru yang kau pamerkan padaku ).”

Namun oleh Rudy panggilan akrabnya, lirik lagu tersebut justru mengalami perubahan : Dudu klambi abang sing mbok simpen neng atimu. Nanging klambi anyar sing mbok pamerke neng aku (bukan baju merah yang ada di hatimu tapi baju baru yang kamu pamerkan kepadaku).”

Sontak lagu tersebut menjadi perdebatan, dan sebagian yang melihatnya langsung berasumsi dan menduga lagu tersebut ditujukan kepada bakal calon wali kota Solo Gibran Raka Buming Raka.

Pasalnya Gibran yang maju dalam bursa pencalonan wali kota Solo melalui PDI Perjuangan yang "merah" justru mempopulerkan trend baju kebangsaan bergambar pahlawan Nasional.

Sementara itu menanggapi beredarnya video dimana banyak orang berasumsi dan menduga lagu tersebut ditujukan kepada sosok dirinya, Gibran Raka Buming Raka justru menanggapinya dengan santai.

"Ya nggak apa-apa. Saya nggak merasa disindir. Dan saya juga belum melihat videonya," terang Gibran.

Gibran menyadari bahwa  FX Hadi Rudyatmo adalah ketuanya (dalam struktural DPC PDIP) dan sebagai kader yang sekaligus  anak baru, dirinya mengaku siap jika ditegur atau disindir. Bahkan dirinya siap kapanpun akan dipanggil. 

"Ya kalau saya ada yang salah ya saya ditegur atau dipanggil ya saya langsung berangkat. Mau dijewer juga nggak apa-apa, namanya anak muda banyak salahnya," lanjut Gibran.

Gibran menjelaskan, makna dari kaos yang selama ini digunakan oleh relawannya bukanlah baju kampanye. Kaos Indonesia raya ini bergambar para pahlawan nasional dan memiliki makna agar masyarakat bisa menghargai pahlawan-pahlawan nasional.

"Ini kaos Indonesia Raya bukan untuk kaos kampanye. Kan disitu gak ada nama saya, gak ada gambar saya, nggak ada juga tulisan coblos Gibran, nggak ada itu. Itu bukan baju kampanye, namun diidentikan dengan saya," paparnya.

Gibran juga sebut, proses pilkada masih lama, dan belum saatnya juga untuk membahas masalah kampanye. Fokusnya saat ini adalah silaturahmi dan menjaring aspirasi masyarakat.

"Ah,  kampanye urusan gampang, ntar aja. Aja mikir kampanye sik. Ini saya pengennya  sowan ke warga dulu, silaturahmi, berkenalan, menerima masukan-masukan warga. Kampanye urusan nanti aja," tandasnya.

Quote