Jakarta, Gesuri.id – Tensi politik menjelang kontestasi pemilihan legislatif (Pileg) dan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 semakin memanas, satu diantaranya peredaran berita-berita hoax di media sosial. Menanggapi hal tersebut, politisi PDI-P sekaligus Anggota Komisi 1 Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR-RI),
Baca: 'Hoax' Ratna Sarumpaet, Kejahatan Demokrasi Luar Biasa
Junico BP Siahaan menilai banyaknya peredaran berita hoax dikarenakan permintaan akan berita hoax semakin tinggi di tahun politik dengan tujuan beragam.
“Permintaan terhadap produksi hoax muncul terus, jelang pileg dan pilpres,” ucapnya, belum lama ini.
Ia menyebutkan, satu diantara tujuan pemberitaan hoax yaitu untuk menarik simpati masyarakat menggunakan cara-cara yang tidak etis dan kotor, dengan menebar berita fitnah.
“Karena politik kita sekarang banyak politisi yang ingin mengambil jalan pintas, bukan menggunakan kemampuan politiknya untuk mengerjakan tugas-tugas Politik, seperti membela masyarakat, nah ini kan niatnya fitnah dan mengambil suara,” ungkap Nico.
Baca: Lawan Hoax, Legislator Harap Media Bantu Pemerintah
Selanjutnya, Nico menambahkan di negara-negara di dunia pun hoax menjadi musuh bersama, dan terdapat produsen hoax untuk tujuan tertentu. “Di negara adikuasa seperti Amerika saja hoax diproduksi, bahkan Suriah saja itu produksi dari hoax, Arab spring produksi dari hoax,” pungkasnya.