Ikuti Kami

Kiai Ma’ruf Beberkan Kenapa Bersedia Jadi Cawapres

KH Ma'ruf Amin menyebut tiga pertimbangan tersebut, saat menyampaikan tausiyah pada acara Istighosah Qubro di Banten, Senin (21/1).

Kiai Ma’ruf Beberkan Kenapa Bersedia Jadi Cawapres
Calon Wakil Presiden nomor urut 01 Maruf Amin memberikan pidato politiknya kepada relawan Jokowi-Maruf Amin saat kampanye di Desa Cigugur Girang, Parongpong, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Minggu (20/1/2019). Dalam kampanyenya, Ma'ruf Amin juga membuka bazaar hasil bumi dari relawan Jokowi-Maruf Amin.

Serang, Gesuri.id - Cawapres nomor urut 01, KH Ma'ruf Amin, menyebut tiga pertimbangan dirinya bersedia menjadi cawapres mendampingi Capres Joko Widodo pada pemilu presiden 2019.

KH Ma'ruf Amin menyebut tiga pertimbangan tersebut, saat menyampaikan tausiyah pada acara Istighosah Qubro yang diselenggarakan Pondok Pesantren Bismillah Barubuk di Padepokan Pencak Silat Banten, di Ciomas, Kabupaten Banten, Senin (21/1).

Baca: Semangat Mega Bintang Reborn Menangkan Jokowi

Hadir pada acara tersebut, antara lain, Ketua PWNU Banten KH Bunyamin, sejumlah kiai sepuh di Banten, serta para santri dan majelis ta'lim.

Menurut Ma"ruf yang kelahiran Tangerang, pertama karena dirinya sebagai orang Banten. "Selama ini belum ada orang Banten menjadi cawapres, sejak Indonesia merdeka. Ini kesempatan bagi orang Banten menjadi pemimpin nasional," katanya.

Sebagai orang Banten, menurut Ma'ruf, dirinya bersedia menjadi cawapres karena menilai, ini merupakan penghargaan dari Presiden Jokowi kepada orang Banten.

"Kalau saya orang Banten, dan sekarang jadi cawapres. Insya Allah, nantinya ada orang Banten yang jadi capres. Ini adalah awal bagi orang Banten jadi pimpinan nasional," katanya.

Karena itu, kata dia, saat ini merupakan kesempatan bagi orang Banten untuk mendukung orang Banten menjadi pemimpin nasional.

"Sebaliknya, kalau orang Banten tidak mendukung orang Banten, maka Innalillahi wainnailaihi rojiun," katanya.

Kedua, karena dirinya adalah ulama dan berlatar belakang santri. Menurut Kiai Ma'ruf, Presiden Jokowi bisa saja memilih pendampingnya dari politisi, pengusaha, militer, atau profesional, tapi Jokowi memilih ulama. "Ini menunjukkan Pak Jokowi sangat dekat dan peduli dengan ulama, dengan umat Islam," katanya.

Kalau calon pemimpin nasional lainnya sejak dulu minta dukungan ulama, menurut dia, Jokowi bukan hanya minta dukungan, tapi mengajak ulama menjadi pendampingnya sebagai cawapres. "Jadi, ulama tidak hanya sekadar mendukung, tapi Insya Allah, kalau terpilih akan terus mendampingi," katanya.

Ketiga, Jokowi memiliki cita-cita besar dan mulia untuk membangun bangsa dan negara. Menurut dia, selama empat tahun lebih Jokowi sebagai Presiden, dia telah berbuat banyak membangun bangsa dan negara.

"Pak Jokowi sudah membangun infrastruktur, tidak hanya di Jawa tapi di seluruh Indonesia," katanya.

Baca: Pekan Ini, Ma'ruf Amin Safari Politik dari Banten ke Jatim

Kiai Ma'ruf menambahkan, Jokowi juga sangat peduli terhadap kesejahteraan rakyat. Presiden Jokowi, telah menerapkan program jaminan kesehatan nasional, beasiswa bagi masyarakat tidak mampu, serta program keluarga harapan.

"Kalau pada periode pertama Pak Jokowi ibarat menancapkan patok-patok pondasi, maka pada periode kedua akan membangun lebih maksimal. Karena itu, dukung Pak Jokowi dua periode," katanya.

Quote