Ikuti Kami

Kiai Ma'ruf Kecewa Massa Munajat 212 Ricuh & Intimidasi Pers

Acara Munajat 212 merupakan inisiatif dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) DKI Jakarta.

Kiai Ma'ruf Kecewa Massa Munajat 212 Ricuh & Intimidasi Pers
Calon wakil presiden nomor urut 01, Ma'ruf Amin.

Jakarta, Gesuri.id - Acara salawat dan zikir bertajuk "Munajat 212", Kamis (21/2) malam di Monas sempat diwarnai kericuhan. Beberapa orang jurnalis mengalami presekusi saat tengah meliput kejadian tersebut. Salah seorang wartawan detikcom bahkan mendapat serangan fisik dari sekelompok massa yang hadir. Adapun acara Munajat 212 merupakan inisiatif dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) DKI Jakarta.

Menanggapi hal tersebut, calon wakil presiden nomor urut 01, Ma'ruf Amin mengaku kecewa dengan adanya kericuhan tersebut. Menurut Ketua MUI ini, seharusnya acara tersebut untuk mendekatkan diri kepada Tuhan, bukannya malah membuat keributan.

"Wah itu, itu tidak baik yah kalo ada munajat kok ada ribut itu tidak baik. Munajat itu kan khusuk menghadap kepada Allah, malah jadi kalau ada keributan itu jadi rusak munajatnya itu, ya, saya kira tidak baik ya," ujar Ma'ruf Amin saat ditemui di kediamannya di Jalan Situbondo nomor 12, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (22/2).

Meskipun acara tersebut diadakan oleh MUI DKI Jakarta dan Ma'ruf Amin sendiri adalah Ketua Umum MUI, namun dia mengaku bahwa dia tidak diundang ke acara tersebut. Dia juga mayakini jika ada yang mengatas namakan kelompok 212, itu bukan gerakan yang pernah dia buat dulu.

"Nggak, ngga ada (diundang), mungkin itu 212 yang lain saya kira, bukan yang dulu saya gerakkan itu," ungkapnya.

Untuk diketahui, acara Munajat 212 sempat diwarnai kericuhan yang berujung pada intimidasi kepada awak media yang tengah meliput. Salah satu wartawan detikcom, SK, malah mendapat kekerasan fisik dan penganiyaan saat sedang melakukan tugas jurnalistiknya.

Menurut informasi yang beredar, kala itu ada seorang copet yang tertangkap. Massa Munjat 212 merasa aksi SK yang merekam kericuhan tersebut tak layak diberitakan, sehingga mereka pun langsung memiting dan memegangi tangan SK. Mereka meminta semua rekaman dan foto yang ada untuk dihapus.

Tak hanya wartawan detikcom, seorang wartawan suara.com dan CNN pun turut menjadi korban presekusi massa Munajat 212.

Quote