Ikuti Kami

Mendagri Ajak BNPP Sukseskan Pemilu

Kemendagri dan BNPP, ungkap Tjahjo, mendukung penuh KPU dan Bawaslu mulai struktur pusat sampai di tingkat TPS. 

Mendagri Ajak BNPP Sukseskan Pemilu
Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo.

Jakarta, Gesuri.id - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo meminta Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP) aktif dalam mensukseskan penyelenggaraan pemilihan umum (Pemilu) 2019.

Kemendagri dan BNPP, ungkap Tjahjo, mendukung penuh KPU dan Bawaslu mulai struktur pusat sampai di tingkat TPS. 

Baca: Milenial di Jawa Barat Ditantang Menangkan Jokowi

Menurut dia, ASN juga harus membantu mendukung menyukseskan setiap tahapan guna menyukseskan pemilu tahun ini.
 
Politikus senior PDI Perjuangan itu juga meminta seluruh peserta apel berikrar menyukseskan Pemilu. Pertama, Kemendagri dan BNPP harus ikut bertanggung jawab untuk suksesnya Pemilu Serentak 17 April 2019.
 
"Dua, kami keluarga besar Kemendagri dan BNPP punya tekad menjaga demokrasi demi terwujudnya suksesnya pemilu serentak 2019," lanjut Tjahjo.
 
Ketiga, Kemendagri dan BNPP mengajak kepada seluruh warga untuk hadir menggunakan hak pilihnya di TPS. Ini merupakan wujud tanggung jawab sebagai warga negara yang punya hak konstitusional memberikan dukungan dan tingkat partisipasi masyarakat untuk suksesnya Pemilu 2019.
 
Keempat, Kemendagri dan BNPP mengajak seluruh warga yang punya hak pilih untuk tidak golput. Selain itu turut mengajak keluarga, lingkungan, mengorganisasi, menggerakkan seluruh masyarakat Indonesia yang punya hak pilih menggunakan hak pilihnya dengan penuh rasa tanggung jawab.
 
Terakhir, Kemendagri dan BNPP harus menjunjung tinggi gotong royong, kesatuan dan persatuan seluruh bangsa Indonesia untuk mewujudkan Pemilu Serentak 2019 yang harus sukses. 

Baca: Mendagri Ajak Ormas Sukseskan Penyelenggaraan Pemilu

BNPP kata Mendagri harus mengedepankan kampanye berisi adu program, konsep, gagasan untuk mendapatkan pemimpin yang amanah, pemimpin bangsa, dan negara RI.
 
"Serta mengecam adanya kampanye yang berujar kebencian, bersifat SARA, fitnah, merusak persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia, serta melawan adanya politik uang," tegas dia.

Quote