Ikuti Kami

PDI Perjuangan Pelajari Fenomena Hoax dari Partai di Inggris

Delegasi dari Partai Konservatif Inggris terdiri dari Sir Simon Burns, Nick De Bois, dan Carlotta Redy.

PDI Perjuangan Pelajari Fenomena Hoax dari Partai di Inggris
Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) menerima kunjungan delegasi partai berkuasa Inggris, Conservative Party (Partai Konservasi), di Kantor DPP PDI-P, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (19/2). (Foto: gesuri.id/Elva Nurrul Prastiwi)

Jakarta, Gesuri.id - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) menerima kunjungan delegasi partai berkuasa Inggris, Conservative Party (Partai Konservasi), di Kantor DPP PDI-P, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (19/2). 

Delegasi tersebut terdiri dari Sir Simon Burns, Nick De Bois, dan Carlotta Redy dari Conservative Party. Mereka didampingi Stephen Sherlock dan Ian Hanke sebagai konsultan program dari Westminster Foundation for Democracy. Delegasi diterima oleh Sekjen DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto dan jajaran, diantaranya Budiman Sudjatmiko dan Eva Kusuma Sundari, Charles Honoris, dan Diah Pitaloka.

Budiman Sudjatmiko mengatakan, dalam pertemuan ini PDI-P turut belajar mengenai fenomena British Exit (Brexit), yang membuat Inggris keluar dari Uni Eropa. Ia menilai, banyaknya kebohongan yang tersebar jelang memorandum Brexit mirip dengan kondisi Indonesia jelang pilpres 2019 ini. 

"Kami dari PDI-P menangkap bahwa kehebohan yang sama dalam bentuk hoax dan semburan dusta yang dulu dialami di Inggris pada masa referendum Brexit, juga dengan cara yang hampir sama kita rasakan kehadirannya dalam politik Indonesia kali ini," kata Budiman.

Budiman berharap, berita maraknya hoax jelang pilpres 2019 ini tak berpengaruh pada masyarakat di Indonesia. Ia berharap masyarakat tetap berpegang pada informasi yang benar dalam menentukan pilihannya di pilpres 2019 nanti. "Kenapa tiba tiba ada sebagian besar orang Inggris merasa mereka buka Eropa, mereka memutuskan untuk keluar dari Uni Eropa, ini kan menarik. Jangan sampai terjadi di Indonesia sebagian penghuni kita merasa bukan Indonesia," kata dia. 

Sebaliknya, menurut Budiman, petinggi Partai Konservatif Inggris juga belajar mengenai demokrasi di Indonesia, termasuk soal pemilu serentak yang akan segera digelar.

Quote