Ikuti Kami

PDI Perjuangan Tetap Berjuang di Jalur Nasionalis Religius 

PDI Perjuangan merupakan partai yang tetap berjuang di jalur nasionalis religius sesuai konstitusi partai. 

PDI Perjuangan Tetap Berjuang di Jalur Nasionalis Religius 
Politisi PDI Perjuangan Eva Kusuma Sundari.

Jakarta, Gesuri.id - Politisi PDI Perjuangan Eva Kusuma Sundari merespon soal partai nasionalis gadungan yang kerap melakukan korupsi. Menurut Eva, korupsi adalah masalah umum yang dilakukan kebanyakan partai politik.

Baca: Dewan Adat Nasional Siap Dukung Jokowi-Ma'ruf

Untuk diketahui, anggota Badan Komunikasi DPP Partai Gerindra Andre Rosiade mengatakan, PSI menyindir rekan koalisinya yakni PDI Perjuangan karena paling sering menyetor kadernya ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). 

Ketua Umum PSI Grace Natalie menilai banyak partai yang mengaku nasionalis tapi gadungan. Contohnya karena partai tersebut kerap melakukan korupsi dan pro dengan sikap intoleran. 

Namun Eva menekankan bahwa PDI Perjuangan merupakan partai yang tetap berjuang di jalur nasionalis religius sesuai konstitusi partai. 

"Korupsi problem umum, semua partai termasuk semua partai nasionalis termasuk Gerindra dan Demokrat. Konstitusi PDIP tetap nasionalis relijius, tidak ada pergantian ideologi," kata Eva kepada wartawan, Rabu (13/2).

Menurut Eva, korupsi adalah masalah kader yang menyimpang dari garis partai. Namun, kata dia, PDI Perjuangan memiliki banyak kader yang keras menyuarakan anti korupsi. Dari situ, PDI Perjuangan berhasil melahirkan kader-kader berintegritas melalui sistem yang cakap. 

"Soal korupsi adalah anomali kader, tapi masih banyak yang baik seperti Risma, Ganjar, Azwar Anas yang dijadikan model oleh KPK karena kebijakan kebijakan publiknya mengatasi korupsi. Jadi PDIP melalui sistemnya sudah berhasil menelorkan kader kader model tersebut walau ada yang offsides. Yang penting upaya PDIP terukur, dan ada hasilnya ada," jelas Eva, Rabu (13/2). 

Baca: Yenny Tegaskan Jokowi-Kiai Ma'ruf Tidak Bisa Didikte

Legislator DPR RI itu melanjutkan, PDI Perjuangan berbeda dengan Partai Gerindra dan Demokrat yang sengaja mencalonkan kader eks korupsi di Pemilu. Dia ingin kedua partai tersebut berkaca. 

"Komitmen PDIP juga terukur, hanya satu kebobolan caleg dibanding Gerindra dan PD yang “sengaja” endorse eks koruptor di pencalegan. Sebaiknya bercermin dulu sebelum kritik, kan sikon mereka lebih parah," tandasnya.

Sebelumnya, Ketum PSI Grace Natalie secara tegas menyebut Kaum Intoleran dan Koruptor sebagai ancaman terbesar bagi Persatuan Indonesia hari ini.

Quote