Ikuti Kami

"Berdagang" SARA di Pilgub Kaltara, Picik & Tertinggal! 

"Mereka tertinggal, gagal paham, tak mampu memahami sejarah maupun perkembangan peradaban global dan NKRI."

Anggota DPR-RI dari Dapil Kalimantan Utara (Kaltara) Deddy Yevri Sitorus. (Foto: Elva Nurrul Prastiwi)

Jakarta, Gesuri.id - Anggota DPR-RI dari Dapil Kalimantan Utara (Kaltara) Deddy Yevri Sitorus mengingatkan semua pihak agar jangan bermain isu primordial atau suku, agama, ras dan antar-golongan (SARA) dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) Kaltara. 

Baca: Pilgub Kaltara, Deddy Harap Putra Daerah Maju Bersaing

Politikus PDI Perjuangan itu menegaskan, hanya manusia-manusia picik yang selalu memperdagangkan  hal-hal primordial seperti asal usul dan SARA. 

"Mereka tertinggal, gagal paham, tak mampu memahami sejarah maupun perkembangan peradaban global dan NKRI," tegas Deddy. 

Deddy melanjutkan, orang-orang rasis seperti itu biasanya suka mengeluh dan pembenci. 

Orang-orang itu juga pada umumnya adalah manusia yang kalah bertarung sepanjang hidupnya.

Baca: Kerap Kritik Gubernur, Deddy Bantah Ikut Pilkada Kaltara

"Dan Politisi yang bermain-main isu primordial untuk mendapatkan dukungan itu, seperti anak kecil bawa-bawa bapaknya buat menakuti teman bermainnya," ujar Deddy. 

Memang, akhir-akhir ini di media sosial muncul isu primordial atau SARA yang bertujuan menjegal salah satu calon gubernur Kaltara dan memenangkan calon yang lain. Isu yang digunakan adalah penolakan terhadap orang yang bukan lahir di Kalimantan.

Quote