Bandung, Gesuri.id - Kalangan seniman dan budayawan diajak menjadi bagian penting dalam upaya pelestarian lingkungan di Jawa Barat (Jabar).
Peran tersebut untuk mempengaruhi dan mengajak generasi milenilas dalam kerja lingkungan juga wajib dilakukan.
Baca: Unggul di Survei, PDI Perjuangan Tak Jumawa
Dulu, kala Soekarno, tengah giat melawan penjajahan di Indonesia, banyak sekali hasil pemikirannya berasal dari kontemplasi panjang di tanah pasundan ini.
"Seluruh kontemplasi ideologis Bung Karno, tentang nasionalisme sebelum pertemuan dengan Pak Marhaen, tidak terlepas keindahan alam raya bumi pasundan ini," kata Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto saat bertemu dengan sejumlah budayawan, Jl. Rengkong, Bandung, Jumat, (22/2).
Salah satu langkah kongkrit dalam pelestarian lingkungan adalah menjaga sumber mata air di Sungai Citarum. Pemerintah, lanjut Hasto, telah berupaya keras selama ini agar bisa membersihkan Sungai Citarum dari sampah plastik dn botol bekas.
Disamping lingkungan, pelestarian terhadap kesenian, adat istiadat hingga makanan juga perlu dilakukan. Jangan sampai dengan masuknya budaya-budaya asing, membuat masyarakat Jabar hilang dari akar budayanya. Upaya ini juga bagian dari visi pembangunan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Inilah yang membuat politik kita benar-benar membumi. Dia turun ke rakyat dan menyentuh hal-hal yang fundamental. Dia tidak lagi bicara fitnah, tebar hoaks sana sini tetapi benar-benar yang dibutuhkan rakyat," tegas Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf Amin.
Budi Dalton, salah satu budayawan yang hadir dalam silahturahmi tersebut pun mendukung penuh komitmen PDI Perjuangan dalam pelestarian lingkungan.
Baca: Indonesia Bangga Punya Istiqlal, Masjid Terbesar di ASEAN
Selama ini, banyak politikus partai yang singgah dan berjanji untuk fokus dalam lingkungan tetapi baru PDI Perjuangan yang konsisten dalam kerja tersebut.
"Baru PDI Perjuangan yang diwakili Pak Hasto yang bekerja secara faktual. Mudah-mudahan di depan karena banyak sekali program yang sinergi dengan para budayawan di Jabar khususnya yang ada di pinggiran yang jarang tersentuh. Terima kasih pada PDIP telah meluangkan waktunya mendengarkan keluhan budayawan Jabar," tutup dia.